Suara.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang menyimpan kekayaan berupa keragaman hayati. Salah satunya adalah keragaman pangan dan pengetahuan tentang manfaat pangan yang sudah tersimpan ratusan tahun lamanya.
Itu sebabnya, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut (BRG), dan Javara akan ikut serta dan berpartisipasi dalam agenda Food Diversity from Tropical Forest & Peatlands yang akan berlangsung di Norwegia pada 29-30 Juni 2019 mendatang.
Pameran tersebut akan menghadirkan produk pangan Nusantara, baik hasil sumber daya alam dan masyarakat lokal/adat yang tinggal di sekitar kawasan hutan dan gambut, maupun produk pangan organik karya seniman pangan Javara yang dianggap berhasil menembus standar internasional Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.
Dalam pameran tersebut, nantinya Javara akan membagi acara ke dalam lima sesi bertajuk "Food Culture Talk & Tasting Workshop: Biodiversity, Culture & Gastronomy". Kelima sesi tersebut dibagi menjadi sesi workshop pedas berbumbu, garam kepulauan, gula lestari, pewarna makanan alami, dan pelestarian kopi.
Baca Juga: Optimalkan Sumber Air, Kementan Yakin Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045
"Javara berupaya memperbaiki rantai suplai kapasitas produksi, memperbaiki keamanan lingkungan kerja, dan memasarkan produk secara nasional dan internasional dengan mengusung harga jual premium bagi petani dan produsen," kata pendiri Javara, Helianti Hilman, di Jakarta, Senin, (24/6/2019).
Tujuan penyelenggaraan pameran ini sendiri merupakan bentuk informasi produk kultural, kuliner, dan ekowisata kawasan hutan dan gambut kepada masyarakat Norwegia, sekaligus mempromosikan kekayaan alam, budaya, dan pangan khas Indonesia.