Suara.com - Terlepas dari bahaya yang menghantui serta kecaman para pecinta binatang, praktik memakan daging anjing agaknya masih terus terjadi di beberapa tempat.
Yang terbaru, sebuah festival daging anjing yang berlangsung di China setiap tahunnya kembali menuai kecaman.
Festival yang dinamai Yulin Lychee and Dog Meat Festival tersebut merupakan ajang tahunan di mana para warga menjual daging anjing secara besar-besaran.
Bahkan, seperti dilaporkan laman Independent, daging kucing juga merupakan salah satu yang dijual dalam festival 10 hari ini.
Baca Juga: Diminta Tutup, Pedagang Sate Daging Anjing di Karanganyar Melawan
Sebagai informasi, beberapa daerah di China memang masih menganggap daging anjing dan kucing sebagai kuliner yang lezat.
Menjelang berlangsungnya festival, video yang menunjukkan rekaman seekor anjing dibakar hidup-hidup pun diketahui telah tersebar.
Hampir 1,5 juta orang pun sudah menandatangani petisi agar festival ini dihentikan dan tidak lagi dilakukan.
"Berkebalikan dengan asumsi orang Barat, kebanyakan orang di China tidak memakan anjing dan ngeri membayangkan ada penjualan daging anjing," jelas Claire Bass, direktur Humane Society International.
Meski begitu, terlepas dari petisi yang disampaikan dunia internasional dan warga China lainnya, festival ini masih terus berjalan.
Baca Juga: Surat Terbuka untuk Ridwan Kamil Desak Akhiri Perdagangan Daging Anjing
Dikatakan, festival Yulin Lychee and Dog Meat ini dilakukan untuk memperingati solstis musim panas yang jatuh pada 21 Juni 2019 kemarin.
Menurut legenda, memakan daging anjing atau kucing selama musim panas dapat membawa keberuntungan, kesehatan, dan mencegah penyakit.
Sejauh ini, aktivis binatang di China pun baru berhasil menyelamatkan 62 anjing dari tempat penjagalan di Yulin.
Padahal, total terdapat sekitar 15.000 anjing yang disiksa, dipotong, dan dimasak untuk dijual di Yulin Lychee and Dog Meat Festival.