Jadi Wisata Ikonik Sukabumi, Ini 4 Fakta Jembatan Gantung Situgunung

Sabtu, 22 Juni 2019 | 12:31 WIB
Jadi Wisata Ikonik Sukabumi, Ini 4 Fakta Jembatan Gantung Situgunung
Wisatawan melintasi Jembatan Gantung Situ Gunung (Suspension Bridge Situ Gunung) di Kawasan Taman Nasioal Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (25/5). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai salah satu objek wisata yang ikonik di Sukabumi, Jembatan Gantung Situgunung telah sukses menarik minat banyak wisatawan dari berbagai daerah.

Pada tanggal 25 Agustus 2019 mendatang, Jembatan Gantung Situgunung juga akan menjadi salah satu lokasi yang dilintasi dalam event Situgunung Trail Run 2019.

Situgunung Trail Run 2019 sendiri merupakan acara yang diadakan oleh Arkadia Digital Media di kawasan Situgunung, Taman Nasional Gunung Pangrango dalam rangka memeringati HUT RI ke-74 dan hari jadi Sukabumi ke-105.

Meski begitu, sudah tahukah kamu tentang keistimewaan Jembatan Gantung Situgunung?

Dirangkum Suara.com dari berbagai sumber, inilah 4 fakta tentang Jembatan Gantung Situgunung yang menjadi favorit banyak wisatawan.

Wisata Situgunung [Suara.com/Arief]
Wisata Situgunung [Suara.com/Arief]

1. Dibangun dengan dana yang tak sedikit demi struktur konstruksi yang kuat dan aman

Sebagai ikon wisata di Sukabumi, tak heran jika Jembatan Gantung Situgunung atau Situgunung Suspension Bridge menghabiskan dana yang tak sedikit.

Pembangunan jembatan gantung yang diprakarsai Kementerian Lingkungan Hidup dan pihak swasta ini dilakukan sejak bulan Mei 2017.

Baca Juga: Ikuti Event Lari Situgunung Trail Run 2019, Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Dana yang tak sedikit dibutuhkan agar Jembatan Gantung Situgunung dapat menjadi jembatan yang berkualitas serta aman dikunjungi wisatawan.

2. Dibuat dengan kayu ulin dari Papua

Salah satu faktor yang membuat jembatan gantung ini kokoh adalah bahan dasarnya yang berupa kayu ulin atau kayu besi.

Kayu ulin ini dikirim langsung dari Papua dan dipilih karena memiliki beberapa kelebihan.

Di antaranya, kayu ulin atau kayu besi ini lebih tahan perubahan suhu dan kelembapan, berat dan keras, serta tidak mudah dimakan rayap.

Wisatawan melintasi Jembatan Gantung Situ Gunung (Suspension Bridge Situ Gunung) di Kawasan Taman Nasioal Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (25/5). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Wisatawan melintasi Jembatan Gantung Situ Gunung (Suspension Bridge Situ Gunung) di Kawasan Taman Nasioal Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (25/5). [Suara.com/Arief Hermawan P]

3. Hanya bisa dilewati 40 pengunjung meski kapasitasnya 55 ton

Terlepas dari struktur konstruksi yang kokoh dan konon dapat menampung berat hingga 55 ton, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi wisatawan saat naik ke jembatan gantung ini.

Pertama, Jembatan Gantung Situgunung hanya dapat dinaiki 40 pengunjung saja dalam waktu bersamaan.

Selain itu, pengunjung yang berada di atas jembatan juga dilarang untuk berlari atau melompat-lompat demi keselamatan bersama.

4. Salah satu yang terpanjang di Asia

Jembatan Gantung Situgunung memiliki panjang 243 meter dan ketinggian 161 meter di atas permukaan tanah.

Dari atas jembatan gantung ini, wisatawan dapat melihat jurang yang ada di bawah hingga area Curug Sawer dan Danau Situgunung.

Tak heran, jembatan ini pun disebut-sebut sebagai salah satu jembatan terpanjang di Asia.

Selain Jembatan Gantung Situgunung, ada jembatan Sungai Longjiang di China yang punya panjang 2,4 km. Kemudian, ada juga Pearl Bridge di Jepang yang merupakan jembatan terpanjang di Asia dengan panjang 3,9 kilometer.

Sementara, Jembatan Gantung Situgunung sendiri merupakan yang terpanjang di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI