Suara.com - Tanggal 21 Juni 2019 merupakan hari solstis bulan Juni. Secara astronomi, solstis Juni dapat juga disebut sebagai awal musim panas.
Di beberapa tempat di berbagai belahan dunia, solstis bulan Juni merupakan peristiwa yang biasanya dirayakan dengan sebuah festival.
Begitu pula halnya dengan tahun 2019 ini, di mana ribuan orang memenuhi situs bersejarah Stonehenge untuk merayakan solstis bulan Juni.
Dilansir dari laman Mirror, sekitar 15.000 orang banyaknya dilaporkan memenuhi Stonehenge sejak matahari belum terbit.
Baca Juga: Terungkap, Peneliti Genetik Ini Tunjukkan Pembuat Stonehenge
Kerumunan itu sendiri tak hanya dihadiri oleh pecinta astronomi, melainkan juga penganut agama-agama minoritas.
Diketahui, perayaan solstis dulunya merupakan tradisi yang dilakukan oleh agama-agama pagan.
Sehingga, tak heran jika banyak wisatawan yang datang ke Stonehenge pada saat solstis pun mengenakan berbagai pakaian dan atribut yang unik.
Beberapa orang bahkan juga tampak mengangkat tangan mereka dalam gestur berdoa.
Selain melakukan festival di Stonehenge, solstis bulan Juni juga dirayakan dengan mengamati matahari terbit di Stonehenge.
Baca Juga: Misteri Baru Tentang Lokasi Asal Batu Stonehenge
Ini dikarenakan matahari pada saat solstis akan terlihat tepat di antara formasi batuan Stonehenge yang misterius.
Dipercaya, tradisi perayaan solstis di Stonehenge sendiri adalah sesuatu yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun silam.
Namun, selain karena alasan tradisi, solstis di Stonehenge memang terkenal memiliki panorama yang indah sehingga menarik minat banyak turis.