Docang, sajian kuliner yang sekilas menyerupai lontong sayur ini kerap disajikan bersama potongan lontong, tauge, singkong, oncom, berbalur kuah dage nan hangat.
Rasanya yang tak terlalu pedas kian lengkap tatkala ditambahkan remahan kerupuk putih sebagai toppingnya.
Di Cirebon, kita dapat menemukan docang dijajakan di sekitar alun-alun Cirebon maupun pusat perbelanjaan setempat.
Selain memiliki cita rasa yang khas, docang juga memiliki sejarah nan menarik.
Konon, dahulu tatkala para Wali Songo menyiarkan agama Islam di Cirebon, seorang penguasa setempat bernama Pangeran Rengganis berusaha meracuni mereka dengan masakan yang hari ini kita kenal sebagai docang.
Ajaib, alih-alih keracunan, para Wali malah begitu lahap menyantap masakan dari Pangeran Rengganis. Sejak saat itu, docang dikenal masyarakat setempat sebagai kuliner khas Cirebon.
Tentu saja, docang beracun tersebut hanya tinggal sejarah, sebab docang hari ini dikenal sebagai kuliner lezat yang dapat dinikmati sekitar Rp 10 ribu di berbagai sudut kota Cirebon.
Nasi Jamblang Mang Dul
Beroperasi sejak tahun 1970-an, Nasi Jamblang Mang Dul menjelma kuliner legendaris di kota Cirebon.
Nasi berbalut daun jati ini konon telah ada sejak zaman Belanda.