Suara.com - Kota Jakarta akan menginjak usia ke-492 pada 22 Juni 2019 mendatang. Di usianya yang sudah cukup tua ini, Jakarta telah berubah menjadi kota megapolitan yang padat dan rumah bagi semua suku bangsa.
Meski begitu, jangan lupakan keberadaan suku asli Jakarta, suku Betawi. Meski banyak masyarakat suku Betawi mulai tergeser dan tinggal di pinggiran Jakarta, tapi tidak demikian dengan sajian khas Betawi.
Salah satunya adalah menu asinan Jakarta dan soto tangkar yang masuk sebagai menu promo di Hotel Santika Premier Hayam Wuruk Jakarta.
Berbeda dengan asinan Bogor yang berbahan dasar buah-buahan, asinan Jakarta lebih banyak menggunakan sayur sebagai bahan utamanya.
Baca Juga: Sejak 1960, Lezatnya Soto Betawi Haji Mamat nan Legendaris
Sayur yang digunakan adalah sawi asin, kol, dan wortel, dengan tambahan tahu putih dan taburan kacang tanah.
"Asinan Jakarta itu menggunakan sayur. Kuahnya ada yang bening merah dari cabai dan ada yang keruh karena ditambah kacang tumbuk," kata Chef Ardo Bernardo dari Hotel Santika Premier Hayam Wuruk kepada Suara.com beberapa waktu lalu.
Untuk mendapatkan kesan layu pada sayuran, ia menyarankan agar semua sayuran direndam dalam kuah asinan selama satu jam.
Selain asinan, ada juga menu soto tangkar. Bedanya, di hotel ini menu yang disajikan adalah Soto Iga Tangkar.
Alasannya, agar pengunjung tetap bisa menikmati citarasa Betawi tanpa merasa khawatir harus mengonsumsi jeroan. "Kita pilih iga, jeroannya hanya paru," tambahnya.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Betawi, Remaja 16 Tahun Bikin Website Setu Babakan
Menu asinan Jakarta dan soto iga tangkar dijual dengan harga Rp 35 ribu dan Rp 130 ribu, dan hanya tersedia pada 20 sampai 28 Juni di dua restoran di Hotel Santika Premier Hayam Wuruk.