Infografis
Suara.com - Normalnya, sebuah hotel atau penginapan memiliki jam buka 24 jam dan dapat melayani check in bahkan pada tengah malam sekalipun.
Namun, lain halnya dengan penginapan yang dipesan oleh pasangan Georgina Lewis dan Derek Nicholls lewat travel agent online ini.
Dikutip lewat laman Independent, pasangan ini awalnya hendak berlibur ke sebuah pulau di Italia dan sudah memesan penginapan berbentuk apartemen.
Keduanya tiba pada pukul 20.45 malam waktu setempat, kemudian lekas menyewa mobil dan menghabiskan satu jam berkendara ke penginapan yang sudah dipesan sebelumnya.
Baca Juga: Sewa Penginapan Murah, Turis Ini Ternyata Disuruh Tidur di Kontainer
Namun, betapa terkejutnya mereka ketika tiba di penginapan dan mendapati bahwa penginapan tersebut tutup pada pukul 8 malam hingga 09.30 pagi.
Mendapati dirinya dan suaminya tak bisa check-in, Georgina pun menelepon nomor emergensi yang ada di pintu dan juga travel agent mereka.
Namun, bukannya mendapat kejelasan, travel agent tersebut mengaku jika mereka juga tidak bisa menghubungi siapa pun soal masalah ini.
Alih-alih, travel agent ini malah memberikan saran agar pasangan suami-istri tersebut mencari alternatif penginapan lain yang masih buka.
"Kami sangat jauh dari mana-mana dan semua hotel sudah tutup. Tidak ada yang buka," ujar Georgina.
Baca Juga: Penginapan Berkonsep Offroad di Puncak, Seperti Apa Fasilitasnya?
Kesal dengan tanggapan yang diberikan, mereka pun memilih untuk tidur dan bermalam di mobil.
Masalah tak berhenti sampai di sana. Pagi berikutnya, mereka mendapati bahwa gedung apartemen yang akan menjadi penginapan mereka rupanya sedang menjalani pekerjaan konstruksi besar.
"Resepsionis berkata jika mereka tidak bisa buka sepenuhnya sampai Juni."
Pada akhirnya, pasangan ini pun memilih untuk menyewa hotel mereka sendiri dan menolak akomodasi baru yang dipilihkan pihak travel agent.
Sementara, travel agent yang bersangkutan setuju untuk membayar kompensasi sekitar 15 pounds yang lantas dinaikkan menjadi 20 pounds atau 360 ribu rupiah saja.
