Suara.com - Bubur khas Kabupaten Simeulue, Aceh ini tak hanya dikenal sebab cita rasanya yang istimewa namun juga namanya yang nyeleneh dan mudah membuat siapa pun mengernyitkan dahi.
Masyarakat setempat menyebut bubur ini sebagai meme*. Ya, persis nama lain untuk alat kelamin wanita, namun bedanya meme* si bubur khas Simeulue ini diucapkan dengan menekankan huruf 'e' pada katanya layaknya mengucapkan kata enggan.
Namanya yang nyeleneh berasal dari ungkapan setempat, mamemek yang berarti mengunyah atau menggigit.
Konon, bubur renyah berbahan gula, santan dan pisang ini sudah dijajakan sejak zaman kerajaan Aceh.
Cita rasanya nan khas berasal dari kelezatan pisang tumbuknya yang terdiri dari padanan pisang kepok dan pisang raja.
Lezat disantap selagi hangat, di Simeulue, meme* kerap dijajakan sekitar Rp 10 ribu per porsinya.
Nah, jika menyambangi Simeulue di Aceh, jangan lupa menikmati kelezatan seporsi meme* ya.