Suara.com - Musim mudik lebaran mungkin sudah berlalu, tapi masih ada liburan lain yang menanti di depan mata, yaitu libur sekolah. Nah, bagi Anda yang berniat untuk liburan ke destinasi wisata dalam maupun luar negeri, waspadai penggunaan WiFi gratisan yang dapat ditemui di mana pun, termasuk tempat wisata, hotel, sampai ke restoran dan kedai kopi.
Kemudahan berkoneksi secara gratis ini tak dapat disangkal turut memberikan kenyamanan ketika sedang berwisata namun tetap ingin mengakses berbagai media sosial, e-commerce hingga akun finansial. Namun sesuatu yang gratis belum tentu dapat menjamin keamanan, bahkan cenderung dapat merugikan.
Salah satu risikonya adalah serangan Man in the Middle (MitM) di mana seorang peretas mencegat komunikasi antara dua pihak, kemudian mencuri informasi pribadi korban yang dapat disalahgunakan peretas untuk keuntungan mereka.
Dari studi yang dilakukan ESET APAC diketahui sebagian besar konsumen memilih secure payment sebagai faktor penting ketika memilih situs untuk mereka berbelanja, namun konsumen APAC mengindikasikan bahwa mereka mungkin tidak siap dalam melindungi informasi tersebut. Hanya 39 persen responden memastikan bahwa transaksi dilakukan di situs yang dapat dipercaya, sebelum melanjutkan untuk melakukan transaksi.
Baca Juga: Jaringan 5G Akan Gantikan Peran WiFi?
"Hasil penelitian ini menjadi pertanda bahwa pengguna internet di kawasan Asia Pasifik sudah terbiasa dalam berbagai aktivitas online, tapi ada kesenjangan dalam pengetahuan tentang praktik terbaik dan sehat dalam aktivitas online tersebut termasuk di antaranya pengetahuan tentang bahaya penggunaan WiFi publik untuk transaksi online," ujar IT Security Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (17/6/2019).
Yudhi menambahkan, jenis hotspot WiFi berbahaya ini dapat ditemukan di banyak tempat umum, sehingga mengambil tindakan pencegahan sangat penting untuk memastikan para penjahat siber tidak mencuri data, kata sandi, memata-matai kita, dan berbagai skenario jahat lainnya.
Ia pun berbagi beberapa tips yang dapat digunakan semua orang agar terhindar menjadi korban akibat diretas melalui eksploitasi WiFi publik dan tetap aman berbelanja online. Pertama, pastikan bahwa transaksi dilakukan pada jaringan aman dan bukan pada jaringan publik.
Pembeli online juga harus selalu memastikan bahwa situs web tempat mereka melakukan transaksi aman, dan bahwa mereka ada di situs web resmi pengecer. Hindari membuka tautan dari banner iklan karena berpotensi menyebabkan pembeli online ke situs imitasi pengecer, yang dilakukan dalam upaya mencuri data pribadi dan keuangan.
Kemudian, untuk terhubung ke internet saat bepergian atau di tempat umum, gunakan fitur hotspot ponsel Anda. Jika Anda benar-benar harus terhubung ke jaringan WiFi publik, pastikan untuk terhubung ke yang sah.
Baca Juga: Duh! Beberapa iPhone Tidak Bisa Terkoneksi Wifi setelah Update iOS 12.1.2
"Terkadang peretas akan membuat jaringan imitasi untuk menipu Anda agar masuk ke jaringan dengan nama yang sama. Tidak ada salahnya untuk memverifikasi dengan fasilitas yang tepat untuk terhubung," imbuhnya.
Yudhi juga mengimbau agar Anda menghindari masuk ke layanan sensitif seperti aplikasi perbankan, email atau transaksi online saat sedang menggunakan WiFi publik. Pertimbangkan untuk menggunakan layanan seluler ponsel Anda, yang selalu lebih aman daripada WiFi umum. Jadi meski sedang liburan, jangan lengah dengan keamanan ponsel Anda ya!