Bak di Negeri Permen, Menyisir Saint Basil's Cathedral di Rusia

Minggu, 16 Juni 2019 | 15:25 WIB
  • (Wikimedia Commons Zeinel Cebeci)
    (Wikimedia Commons Zeinel Cebeci)
  • (Wikimedia Commons Abderrahman Ait Ali)
    (Wikimedia Commons Abderrahman Ait Ali)
  • (Wikimedia Commons Asguskov)
    (Wikimedia Commons Asguskov)
  • (Wikimedia Commons Zeinel Cebeci)
  • (Wikimedia Commons Abderrahman Ait Ali)
  • (Wikimedia Commons Asguskov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di bawah langit biru, kubah berwarna-warni berdiri di Lapangan Merah, Moskow, Rusia, bak istana permen yang menawarkan kebahagiaan bagi siapa saja yang bertandang.

Bangunan megah yang dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO ini dikenal sebagai Saint Basil's Cathedral.

Konon situs ini dibangun atas perintah penguasa Rusia kala itu, Tsar ivan IV (Ivan The Terrible) guna memperingati penaklukan atas kerajaan Muslim di Kazan pada abad ke-16.

Arsitekturnya yang unik dengan 9 kubah beraneka warna memancing minat para wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Berburu Perlengkapan Sekolah Usai Libur Lebaran

Sejak diambil alih otoritas Rusia pada tahun 1929, bangunan ini tidak lagi dioperasikan sebagai tempat ibadah betapapun masih menyandang nama 'katedral'.

Bahkan dahulu, di masa pemerintahan Joseph Stalin, bangunan megah ini sempat akan dirubuhkan, beruntung rencana ini urung dilaksanakan.

Letaknya yang bertempat di jantung pemerintahan Rusia, membuat katedral ini jadi salah satu spot paling umum bagi para wisatawan yang mengabadikan momen di Moskow.

Menyambangi Saint Basil's Cathedral, para wisatawan hanya perlu merogoh kocek sekitar 200 rubel atau setara Rp 43 ribu.

Saint Basil's Cathedral dapat dikunjungi sedari pukul 11.00 hingga 17.00 waktu setempat.

Baca Juga: Menyimak Kehidupan Bawah Laut di Osaka Aquariun Kaiyukan Jepang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI