Suara.com - Sebagai salah satu monumen bersejarah yang memiliki arsitektur memukau, bangunan Taj Mahal di Agra, India senantiasa ramai dikunjungi turis.
Tak heran, Taj Mahal pun menjadi salah satu destinasi wisata yang terancam oleh fenomena overtourism.
Namun, baru-baru ini, pemerintah India mengumumkan peraturan baru seputar kunjungan ke Taj Mahal.
Dikutip dari laman India Today, turis yang melewatkan waktu lebih dari 3 jam di Taj Mahal sekarang harus siap-siap didenda.
Baca Juga: Petugas Keamanan Taj Mahal Usir Kera Liar yang Ganggu Turis dengan Ketapel
Padahal, sebelumnya turis diperbolehkan untuk mengunjungi Taj Mahal dari pagi hingga malam hari.
Seiring dengan peraturan baru tersebut, 7 pagar putar juga telah dipasang di bagian Timur dan Barat untuk mencegah wisatawan masuk tanpa izin.
Turis hanya dapat memasuki pintu pagar putar ini menggunakan token yang berlaku selama 3 jam. Bagi mereka yang ingin menghabiskan lebih banyak waktu, maka token pun harus diisi ulang di pintu keluar agar tidak didenda.
Menanggapi peraturan baru ini, tentu banyak turis yang merasa keberatan dan menganggap jika kebijakan tersebut tidak adil.
"Seseorang datang kemari untuk menghabiskan waktu dan berelaksasi. Jika waktu dibatasi hanya 3 jam dan biayanya mahal, semua akan berpikir 2 kali sebelum berkunjung," kata seorang turis dari Hyderabad.
Baca Juga: Taj Mahal Berubah Warna?
Hal ini dibenarkan pula oleh turis dari Amerika, yang menyebut jika tiket masuk Taj Mahal lebih mahal bagi turis asing.
"Turis asing diminta membayar 10 kali lebih mahal dibanding orang India. Akan menyenangkan jika kami bisa berada lebih lama, tapi waktu yang ada dibatasi."