Gara-gara film Avengers: Endgame
Film Avengers: Endgame diketahui mencuri perhatian dunia beberapa waktu lalu. Para penggemar dibuat tergila-gila dengan akhir dari film tersebut.
Alhasil, apapun yang bertema superhero besutan Marvel, pasti laris dipasaran. mulai dari pakaian, hingga action figur beberapa jagoan Avengers.
Seorang pria Hong Kong disebut memutuskan untuk membeli beberapa action figur Iron Man hingga puluhan juta setelah ia menonton Avengers: Endgame. Namun, sayangnya ternyata sang istri tak menyukai hobi kecilnya itu.
Baca Juga: Mantan Pembantu Rumah Tangga, Wanita Ini Jadi Finalis Miss Filipina 2019
Mengutip Bastille Post, sang istri sangat tidak senang dan memutuskan untuk menjual action figur itu ketika sang suami pergi. Si istri mengunggah beberapa foto tokoh aksi dalam grup Facebook yang menjual barang-barang tersbeut dan mengatakan bahwa ia ingin menjual semuanya hanya dengan 1.000 HKD atau setara dengan Rp 1,8 juta.
"Suamiku menjadi terobsesi setelah menonton Avengers: Endgame dan setiap hari setelah bekerja, dia pulang dengan satu atau dua kotak tokoh aksi ini. Dia sudah berusia empat puluhan tetapi masih bertingkah seperti anak kecil," tulis sang istri sembari menjual action figur tersebut.
Setelah melihat unggahannya itu, banyak netizen terkejut bahwa ia melakukan ini di belakang suaminya. Mereka juga mengatakan bahwa ia menjual mainan suaminya itu dengan murah, banyak netizen yang justru mendukung untuk sang suami menceraikan istrinya itu. Duh, ada-ada saja ya
Bercerai gara-gara PUBG
Perceraian kerap terjadi karena berbagai masalah, namun alasan pasangan asal Arab Saudi bercerai mencuri perhatian publik dan tentu bikin mengelus dada.
Baca Juga: ART Mudik, Ini Pekerjaan Rumah Tangga yang Bisa Dibantu oleh Anak
Mengutip Guffnews, seorang wanita berusia 20-an meminta perceraian karena sang suami tak mengizinkannya untuk bermain game online PUBG.
Direktur Pusat Sosial di Kepolisian Ajman, Kapten Wafa Khalil Al Hosani mengungkapkan pihaknya menerima salah satu kasus paling aneh di antara pasangan menikah karena terkait dengan game.
"Wanita itu membenarkan tuntutannya untuk bercerai dengan mengatakan bahwa dia kehilangan haknya untuk memilih sarana hiburan, saat dia mendapatkan kesenangan dan kenyamanan dari permainan," kata Kapten Al Hosani.
Sementara itu, sang suami mengungkapkan bahwa larangan untuk istrinya bukanlah masalah pengambilan hak kebebasan, tetapi hanya langkah untuk menjaga keluarganya tetap bersama. Si suami khawatir jika istrinya akan kecanduan game, yang dapat menyebabkan ia lalai dalam tugasnya terhadap rumah dan keluarganya.