Ini Kesulitan MUA Merias untuk Seni Pertunjukan Tradisional

Jum'at, 14 Juni 2019 | 05:00 WIB
Ini Kesulitan MUA Merias untuk Seni Pertunjukan Tradisional
Konferensi pers I La Galigo [Suara.com/Vessy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini Kesulitan MUA Merias untuk Seni Pertunjukan Tradisional

Merias wajah untuk makeup cantik sehari-hari, pengantin, wisuda, atau acara tertentu umumnya mudah dilakukan. Apalagi, kini banyak tutorial makeup yang dibagikan oleh para beauty influencer melalui video blog (vlog). Selain itu banyak Make Up Artist (MUA) profesional yang menawarkan jasa makeup cantik bagi siapa pun yang membutuhkan.

Namun, untuk makeup seni pertunjukkan apalagi dengan tema tradisional tidak mudah dilakukan. Diperlukan MUA profesional khusus untuk merias wajah para pemain teater

Hal itu diungkap oleh Wulan Tilaar selaku Vice Chairwoman Martha Tilaar Group. Ia mengatakan ada banyak tantangan yang harus ditaklukkan oleh para MUA pemeran teater, mulai dari aplikasi make itu sendiri, kecepatan, dan ketepatan merias untuk menampilkan karakter yang ingin ditonjolkan.

Baca Juga: Mengenal Asal Muasal Suku Bugis Lewat Seni Pertunjukkan I La Galigo

"Seni pertunjukkan tradisional dari Indonesia sangatlah kaya dan beragam. Semua daerah, suku, dan budaya Indonesia memiliki cerita yang bisa dipentaskan untuk seni pertunjukan panggung. Selain skill akting para pemain, dibutuhkan pula makeup yang mendukung," kata Wulan saat ditemui Suara.com dalam konferensi pers I La Galigo, Kamis (13/6/2019) di Jakarta Pusat.

Konferensi pers I La Galigo [Suara.com/Vessy]
Konferensi pers I La Galigo [Suara.com/Vessy]

Pada 1997, sambungnya, Wulan merasa belum ada produk kosmetik lokal yang mendukung untuk seni pertunjukkan tradisional. Hingga akhirnya, munculah ide untuk mengeluarkan produk lokal yang cocok dipakai untuk pentas seni pertunjukkan.

"Dari segi produk, makeup seni pertunjukkan harus yang ultra high definition look. Sebab akan ditampilkan di panggung dengan pencahayaan yang kuat," bebernya.

Selain itu skill MUA juga harus mampuni untuk membuat shading dan contouring wajah. Wulan menambahkan, bahwa itu kaitannya untuk mendukung karakter para pemain dalam cerita.

"Untuk mendapatkan hasil riasan yang sesuai, tak jarang MUA harus melakukan test makeup berulang-ulang ke seluruh pemain teater. Bayangkan jika pemain teaternya berjumlah puluhan hingga ratusan. Test makeup juga dilakukan dengan situasi panggung yang akan ditampilkan saat pentas. Sering kali, sampai pertunjukkan berikutnya test makeup belum sempurna atau belum bisa dikatakan sudah sesuai dengan karakter yang sesungguhnya, jadi masih akan ada test makeup lagi. Ditambah harus menyesuaikan dengan kostum," jelasnya panjang-lebar.

Baca Juga: Ambon Creative Makers, Komunitas Seniman Muda Kreatif dari Kota Ambon

Wulan yang didapuk sebagai Officials Cosmetics I La Galigo menuturkan, bahwa kecepatan seorang MUA dalam merias juga diuji saat meng-handle makeup untuk pentas seni pertunjukkan.

"MUA dan hair stylist harus bisa merias dan hair do dalam waktu yang sangat sempit. Yaitu 15-20 detik. Mereka ditantang untuk kerja cepat, tepat, dan maksimal mengelola waktu. Karena artis dan aktor harus berganti riasan dan gaya rambut untuk sesi cerita selanjutnya," kata Wulan.

Bagi penata rias dari luar negeri, memiliki tantangan cukup besar untuk berias wajah orang Indonesia. Ini kerap terjadi saat pementasan diselenggarakan di luar negeri.

"Wajah orang Indonesia yang tidak mancung, tidak terang, dan konturnya bulan, membuat penata rias dari luar negeri cukup kesulitan karena tidak biasa menangani bentuk wajah orang Indonesia," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI