Bermodal Suka dan Tekad, Kedai Lokalti Buktikan Nongkrong Tak Melulu Kopi

Kamis, 13 Juni 2019 | 17:34 WIB
Bermodal Suka dan Tekad, Kedai Lokalti Buktikan Nongkrong Tak Melulu Kopi
Kedai Lokalti. (Dok. Arkadia Digital Media)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zaman sekarang ini, berbagai macam kafe dan working space telah menjamur di setiap sudut kota. Nyaris semuanya pun identik dengan hal yang sama, yaitu kopi sebagai salah satu sajian utama.

Ya, baik untuk mengerjakan tugas maupun nongkrong, kopi agaknya sudah menjadi pilihan yang pertama terlintas di benak. Namun, bagaimana dengan mereka yang tak menyukai kopi?

Hal inilah yang dirasakan Argadi, seorang pecinta teh sekaligus penggagas dari munculnya Kedai Lokalti di Yogyakarta.

Baca Juga: Tak Sekadar Es Teh Manis, Yuk Belajar Seni Nikmati Teh di Kedai Lokalti

Mengawali percakapan dengan tim Guideku.com pada Selasa (23/4/2019), pria yang akrab disapa Arga ini mengatakan bahwa idenya mengenai bisnis kedai teh mulai muncul akibat banyaknya warung kopi yang menjamur.

''Di 2015, kopi mulai bermunculan di Jogja dan Indonesia. Terus aku merasa, teh ya juga harus punya value yang sama dengan kopi,'' ungkapnya.

''Sama-sama kekayaan Indonesia, sama-sama ciri khas Indonesia. Ada orang suka kopi, ada yang suka teh. Kebetulan saya suka teh, jadi kenapa nggak?'' imbuh Arga.

Kedai Lokalti Gemawang Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)
Arga, Owner Kedai Lokalti Gemawang Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Berawal dari banyaknya kafe dan warung kopi yang menjamur inilah, Arga malah tertantang ingin mencoba melawan arus dengan mendirikan kedai teh lokal.

Bahkan, walau sajiannya berbeda jauh dari kafe dan kedai kopi kebanyakan, Arga sama sekali tak memiliki keraguan soal membangun Kedai Lokalti.

Baca Juga: Es Dawet Jembut Kecabut, Cendolnya Kental, Santannya Mantap Betul

''Nggak ada keraguan sama sekali. Karena teman saya banyak,'' ujar Arga. Dari sanalah, Kedai Lokalti akhirnya berdiri tepat pada 4 Mei 2015.

Di awal berdirinya, Arga mengaku jika dia sempat ''memaksa'' teman-temannya untuk datang ke kedai teh miliknya. Ya, semua demi memperkenalkan bahwa kedai teh juga dapat dipakai buat nongkrong.

Mulai dari briefing, meeting, hingga hanya ngobrol, Arga tak pernah malu untuk mengajak serta teman-temannya agar mampir ke warung Kedai Lokalti.

Tak hanya itu, Arga pun beruntung karena 3 bulan setelah buka, Kedai Lokalti ikut ditampung dalam Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). Selama sekitar 20 hari, Kedai Lokalti pun sukses balik modal dan mendapat tanggapan baik dari masyarakat.

Kedai Lokalti Gemawang Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)
Kedai Lokalti Gemawang Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Titik mula Kedai Lokalti sendiri ternyata ada di Taman Kuliner Condongcatur, Yogyakarta. Saat itu, 20 customer saja sudah dapat dibilang banyak.

''Sehari 20 itu udah bisa dibilang banyak. Sehari cuma dapat 1 atau 2 juga pernah. Yang jelas jangan patah semangat, nggak langsung yang 'wah rugi nih'. Itu dinamika doang.''

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI