Suara.com - Salah satu kekurangan duduk di kursi pesawat dekat jendela (window seat) atau kursi tengah adalah susahnya akses ke kamar mandi.
Ini dikerenakan penumpang yang bersangkutan harus melewati penumpang lain yang duduk di kursi lorong (aisle seat) lebih dulu.
Terlebih jika penumpang yang duduk di kursi lorong sedang tidur, tak jarang kita akan merasa sungkan untuk membangunkan dan memintanya memberi jalan.
Hal ini dibenarkan oleh riset yang dilakukan Expedia dan diunggah laman Mirror. Di sana, disebutkan jika mayoritas warga Inggris terlalu sopan sehingga sungkan untuk membangunkan penumpang tidur.
Baca Juga: Mengira Toilet, Penumpang Pesawat Malah Buka Pintu Darurat
Tak cuma warga Inggris saja, kebanyakan penumpang pesawat lainnya juga akan memilih untuk menunggu penumpang di kursi lorong bangun baru meminta izin.
Meski begitu, menurut pakar etika William Hanson, membangunkan penumpang yang duduk di kursi lorong saat kita mau ke kamar mandi adalah hal yang "sangat bisa dipahami".
Malahan, William Hanson menyebutkan jika seseorang yang tidak membangunkan penumpang lain dan malah mencoba memanjat atau melangkahi akan membuat suasana jadi canggung.
"Ada 8 persen penumpang yang terbangun karena penumpang sebelah melangkahi kursi mereka, yang mana merupakan cara tidak menyenangkan untuk bangun dari tidur. Sentuhan lembut dan senyum meminta maaf lebih baik."
Selain itu, William juga memberikan saran bagi penumpang yang duduk di kursi lorong dan merasa mengantuk.
Baca Juga: Heboh, Penumpang Pesawat Tak Mau Keluar dari Kamar Mandi Saat Mendarat
Bagi kamu yang duduk di kursi lorong atau kursi tengah, ada baiknya jika kamu memberi tahu pengguna kursi lain saat akan tidur dan bahwa kamu tidak keberatan dibangunkan jika ada yang mau ke kamar mandi.
Sederhana bukan?