Pada kasus yang parah, kulit kepala dapat mengalami bengkak hingga mengeluarkan nanah. Dampak jangka panjangnya adalah kebotakan permanen.
2. Infeksi kulit kepala
Bakteri Staphylococcus adalah salah satu jenis mikroba yang sering menimbulkan penyakit. Bakteri ini diketahui dapat menyebabkan bisul, infeksi pada folikel rambut (folikulitis), serta impetigo.
Menggunakan helm yang jarang dicuci dapat memicu rasa gatal di kepala. Kulit kepala yang terus digaruk kemudian akan mengalami luka.
Baca Juga: Makin Segar, Begini Rupa Yamaha R25 Dapat Sentuhan Livery ala Helm Rossi
Luka tersebut bahkan dapat bertambah parah akibat infeksi dan bisa menyebabkan abses atau penumpukan nanah.
3. Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik merupakan iritasi pada kulit kepala yang diperparah oleh infeksi jamur Malassezia.
Pemicu utamanya sebenarnya berasal dari produksi minyak berlebih, tapi kebersihan kulit kepala yang tidak terjaga juga dapat meningkatkan risikonya.
Penyakit ini ditandai dengan adanya ketombe berwarna kekuningan. Walaupun tidak berbahaya, rasa gatal yang timbul akibat ketombe bisa sangat mengganggu kegiatan Anda sehari-hari.
Baca Juga: Tidak Hanya Produksi Mobil, Volvo Kini Rancang Pengembangan Helm
Cara membersihkan helm yang tepat