Suara.com - Helm Jarang Dicuci Jadi Sarang Penyakit, Ikuti Langkah Membersihkannya.
Helm menjadi perlengkapan penting sebelum berkendara. Berperan untuk melindungi kepala dari cedera saat berkendara, maka pemakainnya bisa setiap hari.
Namun, pemakaian yang sering untuk melindung kepala saat berkendara tidak dibarengi dengan menjaga kebersihannya untuk menjaga kesehatan.
Hal ini sering kali terlewatkan oleh para pengendara motor. Padahal, setiap hari, kulit manusia mengalami kontak langsung dengan beragam jenis mikroba dari lingkungan sekitar. Kepala Anda pun tidak luput dari paparan mikroba berupa bakteri, jamur, bahkan virus.
Baca Juga: Makin Segar, Begini Rupa Yamaha R25 Dapat Sentuhan Livery ala Helm Rossi
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah mikroba pada helm bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan mesin ATM atau toilet umum.
Helm juga menjadi tempat tinggal bagi beragam bakteri dan jamur. Di antaranya Salmonella, Klebsiella, E.coli, Enterobacter, Pseudomonas, dan beberapa spesies jamur Aspergillus.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat timbul jika Anda jarang mencuci helm dilansir Hello Sehat:
1. Kurap
Kurap disebabkan oleh pertumbuhan jamur pada kulit badan, tangan, bahkan kepala. Pertumbuhan jamur juga dapat menyebar dari sisir, seprai, atau helm yang digunakan bersama dan jarang dibersihkan.
Baca Juga: Tidak Hanya Produksi Mobil, Volvo Kini Rancang Pengembangan Helm
Gejala utamanya adalah rasa gatal, munculnya bercak-bercak, serta rasa nyeri pada kulit kepala.