Suara.com - Seorang pangeran dari Malaysia sedang jadi perbincangan hangat di media sosial setelah bicara lantang tentang baju tradisi keluarga kerajaan yang bernama Baju Teluk Belanga. Warganet menilai ucapan pangeran yang satu ini terlalu tinggi.
Melalui akun Twitter @NasirPasir, pangeran bernama Tunku Mahkota Johor Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim ini mengunggah foto keluarga yang sedang menggunakan baju tradisi kerajaan. Dalam foto itu dia menuliskan kata-kata tentang budaya keluarga dan tradisi.
"Ini adalah pakaian tradisi keluarga Di Raja Johor. Identity melambangkan keluarga Sultan Ibrahim dan kerabat damping. Kluarga yang memerintah. The rulers bloodline," tulisnya.
Pangeran berjambang ini kemudian melanjutkan jika baju ini tak bisa dipakai sembarangan. Rupanya pangeran Malaysia ini mulai gerah karena banyak orang yang meniru gaya berbusana seperti ini.
Baca Juga: Tak Lekang oleh Waktu, Pangeran Louis Pakai Outfit Warisan Pangeran Harry
"Hari ini ramai orang cuba pakai gaya keluarga di raja Johor," lanjutnya. Tak sampai disitu, dia juga menulis jika banyak orang ingin mencoba jadi raja.
"Saya yang anak raja ni pun apabila tersilap langkah, saya ditegur oleh Almarhum atok saya. Kau jangan lupa, helang dan pipit terbang tak sama tinggi. Kau baik tahu tepat masing-masing dan angan angan tu rendahkan sikit daripada rumput," tulisnya.
Tentu saja warganet tak tinggal diam melihat unggahan sang Pangeran Malaysia. Ada yang menyindirnya dan menulis jika pakaian bukan hal yang dibawa mati, karena seorang raja pun jika meninggal hanya berbalut kain kafan.
Dilansir dari berbagai sumber, Baju Teluk Belanga adalah baju yang digunakan secara resmi tahun 1866. Kala itu Sultan Abubakar dari Johor merayakan perpindahan ibu kota kesultanan dari Teluk Belanga, Singapura, ke Johor Baru di Malaysia.
Baca Juga: Pangeran William Didik George Jadi Anak Penolong, Psikolog Ungkap Caranya