Infografis
Suara.com - Sudah dengar berita tentang koleksi kolaborasi terbaru Uniqlo dengan seorang seniman Kaws yang berhasil mencuri perhatian dunia karena jadi rebutan banyak orang?
Mungkin nama Kaws cukup asing di telinga orang awam. Namun, ia sebenarnya bukanlah pendatang baru dalam dunia seni kontemporer.
Diketahui bahwa Kaws sudah puluhan tahun berkarya, memberi sentuhan mata 'XX' yang menjadi ciri khasnya karyanya. Di masukkan ke dalam karakter ikonik seperti Snoopy, Mickey Mouse, The Simpson, hingga Sesame Street.
Karya Kaws dari mainan hingga patung sangat diincar oleh para penggemar. Bahkan brand dan desainer ternama seperti Uniqlo dan Dior juga mengajak Kaws berkolaborasi.
Baca Juga: Rilis Koleksi Lebaran, Uniqlo Sajikan Busana Nyaman dan Stylish
Dilansir dari laman Asia One, ada Brian Donnelly, pria di balik nama Kaws. Pada era 1990an, Kota New York dipenuhi dengan berbagai macam iklan, mengambil banyak ruang luas yang seharusnya dapat digunakan oleh seniman jalanan sebagai kanvas untuk berkreasi.
Sepertinya ia tak ingin mengalah dari iklan-iklan komersial tersebut. Pria asal New Jersey itu justru merusak papan iklan dan halte bus dengan menggambar karakter buatannya.
Karakter yang dibuatnya seperti The Companion, Bendy, dan The Accomplice, serta nama panggilan KAWS. Karena hal tersebut, datanglah sebuah kesempatan untuk Kaws merancang lini mainan kecil dengan perusahaan pakaian Jepang Bounty Hunter.
Mainan tersebut dijual dengan harga 50 dolar atau sekitar Rp 700 ribu hingga 100 ribu dolar atau setara dengan Rp 1,4 juta saat dirilis pertama kali.
Sekarang, patung-patung mainan tersebut laku dijual kembali dengan harga sepuluh kali lipat atau lebih dari harga aslinya.
Baca Juga: Jadi Perhatian, Ada Kucing Ikut Jalan di Catwalk Dior Maroko
Sejak saat itu, nama Kaws semakin populer. Proyek mainan itu membuat keahlian Kaws semakin bertambah, mulai dari karya dua dimensi, kini lebih dari itu.
