Suara.com - Ubud Bali Ditetapkan Sebagai Destinasi Gastronomi Dunia
Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali, segera ditetapkan sebagai destinasi gastronomi berstandar global oleh organisasi pariwisata dunia atau UN World Tourism Organization (UNWTO). Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata, Vita Datau menyambut baik “Kick Off” penetapan Ubud menjadi destinasi gastronomi prototype standar UNWTO.
“Program yang dikerjakan oleh Kementerian Pariwisata dan UNWTO ini memasuki tahapan penting yaitu kunjungan tim yang ditunjuk oleh UNWTO untuk melakukan pendalaman dan penilaian atas destinasi yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata sejak 2017,” ujarnya dalam rilis yang diterima Suara.com, Selasa (11/6/2019).
Baca Juga: Garuda Wisnu Kencana Dikukuhkan Sebagai Ikon Baru Pariwisata Bali
Vita mengatakan penetapan ini disebut sebagai tahap pengembangan produk wisata gastronomi di Ubud, peran pemerintah Kabupaten Gianyar, dan pelaku industri pariwisata akan lebih banyak dilibatkan.
“Melalui wawancara, kunjungan, verifikasi tim UNWTO akan bekerja selama lebih kurang satu minggu di destinasi yang telah sangat siap menjadi destinasi gastronomi kelas dunia ini,” imbuhnya.
Vita mengatakan pihaknya melihat potensi yang besar di Indonesia dengan aset gastronomi yang sangat luar biasa terutama keberagaman budaya dan bahan pangan lokal yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.
“Program ini adalah satu dari strategi Pengembangan Wisata Kuliner Kemenpar yakni menaikkan popularitas destinasi kuliner yang lebih dikenal dunia sebagai destinasi gastronomi ke standar internasional,” katanya.
Lebih rinci Vita Datau mengatakan ada tiga tahapan penting dalam proses mengangkat Ubud menjadi destinasi gastronomi dunia. Pertama, adalah melakukan inventarisasi aset dan atraksi gastronomi termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha yang kemudian dibukukan dalam sebuah laporan dan diajukan ke UNWTO.
Baca Juga: Siap - siap, Ubud Food Festival Digelar Lagi!
Kedua, penilaian oleh UNWTO dan dilakukan kick off proses verifikasi dan analisis melalui metode yang cukup detail termasuk wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, Food and Beverages, produsen, hotel, restoran, chefs, inisiator food festival, pemerintah daerah, penyedia transportasi, akademisi, dan wisatawan lokal juga asing.