Suara.com - Indonesia memiliki beragam tenun dan songket yang menjadi warisan wastra Nusantara. Tapi ternyata, negara tetangga Filipina juga memiliki kain hampir serupa yang dikenal dengan nama Inaul.
Adalah Mac Taug, seorang desainer yang mencoba membawa Inaul ke pasar Indonesia pada penutupan Ramadan Runway 2020 di Kota Kasablanka beberapa waktu lalu.
"Inaul seperti tenun. Sangat mirip dengan desain yang memiliki arti. Seperti salah satunya desain siko-siko yang berarti siku dengan warna khas seperti pelangi," kata Mac kepada Suara.com.
Sama seperti kain Indonesia, Inaul juga hadir dengan warna-warna cerah seperti hijau, kuning, dan ungu dengan beragam motif yang sarat makna.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Ciri Khas Kain Tenun dari Nagekeo NTT
Mac sendiri turut serta dalam program Ramadan Runway 2020 setelah diundang oleh penyelenggara. Ia membawa sekitar 10 koleksi dengan yang didesain khusus sebagai pakaian modest.
Menurut Mac, undangan untuk tampil di depan pecinta fesyen Indonesia merupakan sebuah kehormatan besar. Ia bahkan menganggap bahwa Jakarta telah berhasil menjadi sosok ibukota fesyen Asia Tenggara.
Meski demikian, Mac juga mengaku cukup terintimidasi dengan pasar Indonesia yang besar, tapi juga sangat sulit ditembus.
"Masyarakat Indonesia memiliki patriotisme yang tinggi. Mereka sangat mencimtai kain-kain tradisionalnya. Jadi ketika saya diundang ke sini, hal yang ada di pikiran saya adalah membawa Inaul. Untuk dibawa ke sini ke luar negeri, ini adalah hal langka untuk saya," katanya.
Gelaran Ramadan Runway 2020 sendiri berlangsung sejak 16 Mei 2019 hingga 9 Juni 2019 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, dan diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DKI Jakarta.