Pada tahun lalu hot deal mampu menjual 700.000 paket terbesar dari Keppri mencapai 20 persen.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, untuk program tourism hub dilakukan melalui Singapura dan Kuala Lumpur (Malaysia).
"Program ini sebagai solusi terhadap direct flight yang sulit dilakukan dan membutuhkan waktu relatif lama," kata Arief Yahya.
Ia memberikan contoh, untuk menarik kunjungan wisman dari pasar India yang tahun lalu memberikan kontribusi sekitar 600.000 wisman, dengan direct flight dari Mumbai, India, ke Bali hanya melayani 3 kali per minggu.
Sedangkan penerbangan dari India ke Singapura sebanyak 70 kali per minggu atau 10 kali per hari, begitu juga di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Ada jutaan turis India dan China yang singgah di Singapura maupun Kuala Lumpur. Melalui travel agent di sana kita mempengaruhi mereka untuk melanjutkan liburan ke Indonesia," kata Menpar Arief Yahya.
Program yang menentukan dalam mencapai target wisman tahun ini adalah low cost carrier terminal (LCCT).
Kemenpar mencatat kunjungan wisman tahun 2017 lebih dari 55 persen menggunakan full service carrier (FSC), dan sisanya menggunakan low cost carrier (LCC). Namun, ternyata pertumbuhan FSC rata-rata di bawah 5 persen, sedangkan LCC yang tumbuh rata-rata 21 persen.
"Untuk mendorong kunjungan wisman LCC, kita harus memiliki terminal LCC dan program mulai terwujud. Per 1 Mei 2019 yang lalu, Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta resmi menjadi LCCT sehingga diharapkan akan terjadi lonjakan 1 juta wisman," kata Menpar Arief Yahya. [Antara]