Suara.com - Bertolak satu jam dari Kalkuta, tepatnya di perbatasan Manipur di India dan Myanmar, Danau Loktak membentang dengan pesona alamnya nan khas.
Berbeda dengan danau pada umumnya, Danau Loktak diselimuti pulau-pulau berbentuk cincin yang terdiri dari vegetasi hijau yang mengapung di permukaan danau.
Masyarakat setempat menyebut tanaman air ini sebagai Phumdi.
Phumdi, yang mengapung di permukaan danau, memiliki akar yang menjuntai ke bawah. Sebab tak memiliki akar yang mengurat di tanah, pulau cincin ini dapat bergerak ke kiri dan kanan terbawa angin dan sapuan air.
Baca Juga: Sehari di Dunia Kartun, Menyimak Potret Menggemaskannya Happy Rizzi House
Saat musim kering tiba, air yang memenuhi Danau Loktak surut dan mengering, akar-akar tanaman Phumdi akan tumbuh sangat panjang, akar-akar ini berusaha merekat di dasar danau untuk menyerap nutrisi di dalam tanah.
Akar-akar ini di lain waktu akan terputus ketika musim hujan menyelimuti Danau Loktak. Phumdi lantas mengapung kembali.
Phumdi, betapapun memiliki ukuran yang kecil dan mudah terbawa angin, pulau cincin ini juga dihuni manusia.
Tercatat, 4.000 penduduk bermukim di Phumdi dengan pondok-pondok mungil yang sekilas mengingatkan kita pada pemukiman di Danau Titicaca, Peru.
Tak hanya manusia, Phumdi juga dihuni beragam fauna, macam rusa, ular, dan beberapa spesies burung.
Baca Juga: Penampakan Gunung Sinabung yang Kembali Meletus
Jadi tak heran pulau cincin ini didapuk sebagai satu-satunya Taman Nasional terapung di muka bumi.