Anda tentu bebas-bebas saja berpacaran dengan orang yang Anda inginkan. Namanya cinta, siapa yang tahu?
Namun karena ini juga menyangkut urusan hati sahabat sendiri, alangkah baiknya untuk lebih dulu jujur kepadanya. Terangkanlah bahwa Anda dan si mantan pacarnya sahabat tulus sama-sama saling suka dan ingin berpacaran.
Katakan juga Anda di sini tidak memaksa minta restu. Melainkan hanya memberi tahu agar tidak menyakiti hatinya sekaligus untuk menghindari salah paham, fitnah, atau bahkan gosip tidak sedap.
3. Jaga jarak
Baca Juga: Menpora : Terima Kasih pada BPK yang Terus Mengarahkan Kinerja Pegawai
Apabila sudah mulai pacaran dengan mantannya sahabat, baiknya jangan sering-sering membawa pacar baru Anda (yang dulu pernah jadi mantannya sahabat) ke lingkungan pertemanan Anda. Apalagi jika Anda berdua baru saja resmi pacaran. Mengapa?
Ini tentu bisa berpotensi memicu pertikaian. Semua orang punya perasaan, tapi tidak ada yang bisa tahu isi hati orang lain. Meskipun sahabat Anda tersenyum dan tertawa di depan Anda, namun ia mungkin saja marah dan cemburu.
Untuk menghindari suasana canggung atau Anda malah jadi salting (salah tingkah), jangan dulu bawa pacar masuk ke lingkungan pertemanan. Setidaknya sampai Anda benar-benar yakin sang sahabat sudah move on, atau bahkan sudah punya pacar baru.
4. Tidak perlu mengumumkan kalian sudah resmi pacaran
Tidak semua orang bisa memaklumi keputusan orang yang pacaran dengan mantan pacar sahabat sendiri.
Baca Juga: Mantan Personil Girl Band Miss A Pacaran dengan Crazy Rich Singapura
Maka untuk bermain aman, Anda tidak perlu menggembar-gemborkan hubungan Anda dengan mantannya sahabat ke masyarakat umum. Selain untuk menghindari gosip dan fitnah, ini juga bisa menjaga citra diri Anda yang memang bukan perebut kekasih orang.