Suara.com - Banyak Pengunjung Libur Lebaran, Segini Masukan Pemakai Kostum di Kota Tua.
Para pemakai kostum karnaval yang identik dengan aksesoris 'meriah' menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung di Kota Tua, Jakarta Barat.
Mereka menyediakan jasa foto bersama dengan para pengunjung di sepanjang jalan menuju alun-alun Kota Tua.
Sama seperti kostum tokoh-tokoh bersejarah yang ada di kota tua, mereka memerankan seorang tokoh dalam legenda atau cerita fiksi. Bedanya, kostum mereka biasanya menggunakan sayap besar lengkap dengan aksesoris uniknya. Mereka juga mengenakan kostum yang menyerupai tokoh yang sedang diperankan.
Baca Juga: Saat Bule Italia Ramaikan Suasana Libur Lebaran di Kota Tua
Tidak hanya kostumnya yang unik, mereka juga mengecat wajah hingga anggota badannya. Bahkan lensa kontak berwarna juga digunakan untuk semakin menyerupai tokoh yang sedang diperankan.
Salah satu pemakai kostum karnaval, Dendi Ardiansyah, mengaku setiap kali ingin tampil harus melakukan persiapan make up selama dua jam. Saat ditemui Suara.com, Sabtu (8/6/2019), Dendi mengenakan kostum salah satu tokoh dala mitologi ramayana, Hanoman.
Dendi tampil di pinggir jalan kota tua mengikuti rupa Hanoman yang digambarkan seekor kera putih. Dendi menambahkan sayap besar berbentuk bulu warna hitam-putih dengan ukuran sekitar satu meter yang terbentang di punggungnya.
Ia juga mengenakan pakaian adat warna emas lengkap dengan bulu di sekujur badannya. Di kepalanya, ia menggunakan mahkota besar berwarna emas dengan motif unik. Dendi juga mengecat wajahnya menyerupai bentuk kera lengkap dengan kontak lensa berwarna merah hijau-hitam di matanya.
"Makeup pribadi mulai jam 8 pagi sampai 10 sebelum tampil," ujar Dendi di lokasi, Sabtu (9/6/2019).
Baca Juga: 7 Hal yang Bisa Kamu Lakukan saat Liburan ke Kota Tua
Dendi memang merasa kostumnya berat saat ia kenakan. Namun ia mengaku puas mengenakan kostum yang berat itu untuk tampil di hadapan publik. Ia menganggap berat kostumnya tidak masalah karena ia melakukannya dari hati.
"Berat emang tapi kan udah resiko ya. Tapi kita puas aja soalnya ngelakuin ini dari hati, dari jiwa masing-masing jadi enteng aja," kata Dendi.
Dendi dan rekan lainnya sesama pengguna kostum karnaval mengaku hanya tampil setiap akhir pekan atau hari libur. Untuk hari biasa ia tidak tampil dan memilih untuk mengerjakan pesanan pembuatan kostum.
"Kalo weekday biasanya saya terima pembuatan kostum, perapian, aksesoris," jelas Dendi.
Dendi yang mulai tampil sejak pukul 10.00 WIB hingga malam hari ini mengaku penghasilannya tidak menentu. Namun menurutnya ketika hari libur seperti lebaran penghasilannya bisa mencapai Rp 1 juta satu hari.
"Biasanya Rp 100.000- Rp 300.000 lah, cukup buat makan. Kalau hari Lebaran gini ya Rp 1 juta bisa ya," kata Dendi.