Suara.com - Mendhoan Banyumas dinggo goletan
Pirang-pirang wong sing wis padha klangenan
Lanang wadon wong tua uga nom-noman
Pancen nyata dan nylekamin pisan
Mendhoan Banyumas dinggo suguhan
Nggo nyamikan uga nggo lawuh sarapan
Nggo jambalan nggo pacitan nang kumpulan
Dinggo sandhingan kanca batir padha juguran
Ketika diartikan secara bebas ke dalam Bahasa Indonesia, kuranglebih menjadi seperti ini:
Mendoan Banyumas jadi perburuan (banyak dicari)
Banyak sekali orang yang sudah terkenang
(dari) laki-laki, perempuan, orang tua juga anak muda
Memang nyata dan nikmat sekali
Baca Juga: Lezatnya Tempe Mendoan Bikinan Sendiri
Mendoan Banyumas dijadikan hidangan
Untuk camilan juga untuk lauk saat menyantap nasi
Untuk dimakan langsung, untuk menu saat pertemuan
(Juga bisa) untuk jamuan saat nongkrong bersama teman-teman
Sepenggal lirik lagu karya seniman Banyumas, Fadjar P Sopsan yang dipopulerkan oleh grup musik Sopsan ini, cukup mewakili akan mendoan Banyumas, Jawa Tengah. Sudah melekat, bicara mendoan, ya Banyumas.
Makanan ringan itu cukup dikenal secara luas dan disukai oleh semua kalangan. Apalagi di tengah libur Lebaran, tempat-tempat penjualan makanan berbahan dasar tempe kedelai yang digoreng setengah matang (mendo) itu laris-manis.
Tidak sulit untuk jajan mendoan di Banyumas. Mendoan dijual di berbagai penjuru wilayah, dari kelas kaki lima, warung sampai pusat oleh-oleh.
Dalam menyantap mendoan, akan lebih nikmat saat masih hangat. Mendoan lazim disantap dengan ketupat, dan enak juga dilahap dengan sambal kecap.
Ada juga yang menyantapnya sambil menggigit cabe rawit, atau dilumuri kuah bakso, mie ayam atau soto. Itu mengapa, banyak penjual bakso yang juga menyediakan mendoan.