Suara.com - Di Desa Lenek, Lombok Timur, setiap tahunnya diadakan Festival Ngejot.
Perhelatan yang diadakan tiap H-1 Lebaran ini digelar dalam rangka menyambut Idul Fitri, sekaligus jadi ajang mempererat silaturahmi antar warga.
Sejak kali pertama diadakan, festival ini rutin diselenggarakan di Lapangan Wirangbaya.
Tradisi yang diikuti oleh sebagian besar kaum hawa, dari usia anak hingga dewasa ini pada dasarnya menyerupai tradisi sungkeman, wujud penghormatan anggota keluarga yang lebih muda pada mereka yang lebih tua.
Baca Juga: Shahrukh Khan Teriakkan Selamat Lebaran dari Balkon Rumahnya
Namun dalam praktiknya, upacara Festival Ngejot dikembangkan lebih jauh. Saat festival ini berlangsung, kaum hawa akan membawa jot-jotan, seserahan berupa nampan berisi beraneka makanan khas Desa Lenek.
Makanan tersebut ditutup menggunakan tudung beraneka warna yang mayoritas berwarna merah dan disebut tembolak.
Selanjutnya, proses penyerahan jot-jotan berlangsung, diantarkan kaum adam rentang remaja hingga dewasa pada tetua desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Sebelum jot-jotan diserahkan, mereka akan berwudhu terlebih dahulu. Lantas mengantarkan jot-jotan menuju tenda beranyamkan daun pohon kelapa, tempat para tetua duduk menunggu. Prosesi inti ini merupakan wujud penghormatan kaum muda pada mereka yang lebih tua.
Setelah penyerahan jot-jotan selesai, seluruh peserta Festival Ngejot akan membawa nampan sisa makanan ke kediaman masing-masing maupun mengantarkannya ke masjid sebagai pelengkap berbuka puasa di hari terakhir Ramadan.
Baca Juga: Foto Keluarga Saat Lebaran, Warganet : Wajah Pak SBY Beda Banget...
Di daerahmu ada festival perayaan Lebaran yang tak kalah seru?