Suara.com - Belum lama ini Lion Air Group baru saja memberikan perkembangan terkini terkait layanan dan operasional penerbangan periode Mei 2019.
Dalam sebuah pernyataan, Lion Air menyebutkan bahwa on time performance (OTP) yang maksimal terwujud berkat pengaturan pergerakan pesawat, penumpang, serta koordinasi intensif pihak terkait.
Danang M. Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic Lion Air mengatakann bahwa Lion Air mencatat kinerja ketepatan waktu (on time performance/ OTP) mencapai 89,73 persen selama Mei 2019.
Angka ini cukup meningkat jauh dibandingkan selama periode 2018 yaitu 68,9 persen dan 2017 sebesar 65 persen.
Baca Juga: Menhub Akan Selidiki Insiden Lion Air Tolak Penumpang
"Dalam upaya meningatkan dan mempertahankan OTP, kami mengimplementasikan beragam langkah strategi tepat yang bertujuan agar operasional konsisten pada level terbaik," ungkap Danang pada siaran pers, Selasa (4/6/19).
Danang juga menjelaskan upaya tersebut di antarannya yakni pergerakan penumpang dan pesawat serta koordinasi intensif pihak terkait untuk memastikan kelancaran penerbangan setiap hari.
Di samping itu, mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat udara menurut aturan serta petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pelatihan awak pesawat serta pengecekan komponen pesawat.
Prosedur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKKPU) Kementerian Perhubungan RI juga telah dijalankan oleh Lion Air.
Mekanisme pengoperasian pesawat Lion Air sendiri memiliki utilisasi 8-9 jam perhari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan (schedule maintenance) dan rata-rata lima pesawat sebagai cadangan (stand by).
Baca Juga: Curhatan Penumpang Pesawat Gagal Naik Lion Air
Lion Air sendiri mengoperasikan berbagai pesawat, 66 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800ng (189 kelas ekonomi) serta tiga Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi).
Pihaknya mengoptimalkan pesawat dengan mengelola pergerakan pesawat (rotasi) yang disesuaikan dengan jarak pada rute, tingkat keterisian penumpang (load factor), infrastruktur bandar udara dan lain-lain.