Suara.com - Di beberapa negara seperti Inggris dan Australia, hari Lebaran bukanlah merupakan hari libur nasional. Bagi umat Muslim di sana, hal ini berarti mereka harus mengambil cuti dari pekerjaan.
Meski begitu, seorang guru asal Inggris mengaku terkejut saat mendapati jatah cuti Lebaran-nya di tahun 2019 ini dibatalkan oleh pihak sekolah.
Dilansir lewat laman Mirror, guru yang bekerja di sekolah berkebutuhan khusus Arbour Vale School tersebut mengaku jika jatah cuti berbayar yang sudah dimintanya sejak beberapa hari lalu tak lagi berlaku.
Diketahui, sekolah -sekolah di Inggris selama ini menerapkan kebijakan untuk dapat mengambil cuti 3 hari saat Hari Besar Keagamaan dan tetap mendapat gaji lantaran hal tersebut merupakan hak pekerja.
Baca Juga: Yuk, Jangan Lewatkan Momen Lebaran 2019 dengan Berbagi Foto!
Namun, entah karena apa, Arbour Vale School memutuskan bahwa siapa pun yang mengambil cuti Idul Fitri tak akan mendapat bayaran untuk hari di mana mereka absen.
Mendapati hal tersebut, guru yang bernama Memtaz Khan pun mengaku jika dirinya merasa terdiskriminasi.
"Menurutku pribadi ini adalah masalah besar karena bersangkutan dengan kepercayaan agama. Ini akan memengaruhi kami dan umat Muslim lain di masa depan. Sekolah lain akan mengikuti dan melakukan kebijakan ini."
"Ini bukan tentang uang, ini tentang prinsip dan hak kami. Mereka tahu seberapa berartinya Idul Fitri bagi kami," tambahnya.
Di sisi lain, pihak sekolah menyatakan jika mereka sudah membuat kebijakan yang terbaik bagi semua pihak. Namun, mereka juga menyatakan siap mengkaji ulang kebijakan yang ada agar tak menimbulkan salah paham.
Baca Juga: Agar Lebaran Lebih Lega, Ini Tips Minta Maaf kepada Mantan Pacar