Suara.com - Tentu kita masih ingat bagaimana perjuangan Istri Presiden ke-6 RI, Ani Yudhoyono dalam melawan kanker darah. Meski sudah tutup usia, perjuangan Ani Yudhoyono dalam melawan kanker tetap menginspirasi banyak orang.
Begitu juga dengan perjuangan wanita asal Amerika Serikat yang satu ini. Nama Lisa Pace dan dia didiagnosa kanker kulit setelah keranjingan melakukan tanning untuk mendapatkan kulit yang lebih cokelat eksotis.
Dilansir dari laman Fox 5 DC, Lisa sudah berjuang selama 20 tahun untuk melawan 3 jenis kanker yang ia derita, melanoma, basal cell dan squamous cell carcinoma. Puluhan operasi pun sudah dia jalani untuk menyingkirkan kanker tersebut.
Lisa mengungkapkan jika dia sudah ketagihan tanning sejak remaja dengan menggunakan metice tanning dalam ruangan disebuah salon.
Baca Juga: Terobosan Baru Obat Kanker Payudara Terbukti Tingkatkan Kelangsungan Hidup
Kala itu, kulit cokelat eksotis menjadi tren di kalangan remaja di lingkungannya. Tak heran jika dia menjadi ketagihan tanning di salon, semenjak mendapatkan kulit cokelat secara instan menjadi hal yang mudah didapatkan.
Dikabarkan jika Lisa rutin melakukan tanning bed sekitar satu atau dua kali seminggu. Kebiasaan ini berlanjut hingga kuliah.
Hingga suatu hari, Lisa menemukan bercak putih di pipi sebelah kiri dan dalam hitungan mingu, bercaknya membesar hingga dia memutuskan ke dokter kulit untuk konsultasi.
"Gumpalan besar itu membuatku tak bisa melihat diriku sendiri. Aku terpukul," ujarnya. Lisa semakin terpukul ketika dokter mengatakan penyebab kankernya berasal dari tanning kulit yang dia lakukan.
"Aku sudah melakukan ini pada diriku sendiri. Aku berkali-kali bertanya sendiri. Kenapa aku melakukan ini? Aku bukannya tidak percaya diri, aku hanya ingin terlihat lebih cokelat agar bisa ikut tren," ujarnya lagi.
Baca Juga: Tidak Hanya Makanan, Pekerjaan Juga Bisa Tingkatkan Risiko Kanker
Semenjak didiagnosa kanker kulit, Lisa sudah menjalani 86 operasi, mulai pengangkatan benjolan kecil hingga yang berukuran besar.
Meskipun kini dia harus berjuang melawan kanker, tapi Lisa tetap bersyukur karena dia bisa mendeteksi kanker kulit sejak dini. Atas pengalamannya ini, Lisa ingin memberi tahu banyak orang bahwa tanning bed atau paparan sinar matahari yang berlebihan tak baik bagi kesehatan.