Suara.com - Zaman sekarang, perkembangan internet memang luar biasa. Tak cuma memudahkan banyak orang untuk mencari informasi tapi juga bisa membuka pintu rezeki. Bisnis hijab online pun menjelma jadi salah satu peluang paling populer dewasa ini.
Perkembangan teknologi memang telah membuka kesempatan pada banyak orang untuk berjualan melalui dunia maya. Belakangan, bisnis online semakin digandrungi masyarakat. Mulai dari anak sekolah hingga ibu rumah tangga, semuanya bisa mencoba peruntungan masing-masing, terlebih bagi mereka yang mempunyai jiwa kewirausahaan.
Renny Silviana Fajrin, misalnya. Perempuan berusia 24 tahun asal Solo, Jawa Tengah, ini secara otodidak belajar dan terjun ke dunia bisnis online. Berawal dari hobi belanja sejak SMA, dia jadi terdorong untuk membikin usaha mandiri.
"Berawal dari hobi belanja waktu SMA. Itu, kan, baru aja pakai hijab. Nah, jadi baru sering-seringnya belanja hijab. Terus berpikir, kenapa nggak jadi peluang usaha aja? Daripada jadi konsumen terus, lalu memilih untuk mulai jadi produsen," ungkap Renny, kepada DewiKu.com, Sabtu (25/5/2019) akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Demi Puaskan Hobi Belanja, Perempuan Ini Rela Jual Plasma Darah
Renny merupakan seorang owner bisnis online yang menjual beragam jenis hijab. Dia berjuang membangun mereknya sendiri yang dinamai Trinity dan kini bisa dibilang cukup populer di media sosial Instagram dengan akun @trinity.id.
Merintis bisnis online mulai dari nol dan tanpa modal sama sekali
Renny memulai bisnis hijab online sejak SMA dengan tanpa modal sama sekali. Usianya kala itu bahkan baru 17 tahun. Cukup berani, kan?
Ia bercerita, mulanya hanya jadi seorang reseller yang mengambil barang dagangan dari supplier dan kemudian dipasarkan melalui brand Trinity.
Namun setelah menjalaninya sekitar dua tahun, Renny mulai merasa lelah. Alasannya, ia tidak bisa memastikan stok barang yang diminta oleh para konsumen. Saat itulah tercetus ide untuk fokus membangun bisnisnya secara mandiri. Mulai dari bahan dasar, produksi, hingga pemasaran, semuanya sudah lepas campur tangan supplier.
Baca Juga: KPPU Didesak Selidiki Persaingan Bisnis Online Travel
Hanya saja, ia pun mengaku awalnya susah konsisten dalam berwirausaha karena sibuk melanjutkan studi di jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret. Barulah saat lulus sarjana, dia memutuskan untuk benar-benar fokus mengembangkan Trinity.