Sebagai gantinya, Akshar Foundation pun memutuskan untuk meminta murid-murid mereka membawa sampah plastik. Tak hanya itu, mereka pun menyebutnya "biaya sekolah plastik" agar orangtua mau ikut berpartisipasi.
"Meminta mereka untuk membayar dengan plastik membuat mereka lebih bertanggung jawab dengan lingkungan," ujar pendiri Akshar Foundation.
Diketahui, setiap murid membawa sekitar 25 sampah plastik per minggu sebagai bentuk kontribusi mereka terhadap lingkungan. Tak hanya itu, murid-murid di sekolah ini juga turut mengoperasikan pusat daur ulang.
Bahkan, atas kontribusi murid-murid mereka ini, Akshar juga memberikan 'gaji' pada mereka. Murid-murid yang lebih tua pun juga akan dibayar setiap mereka membantu mengajar anak-anak.
Baca Juga: Malaysia Mulai Kembalikan 3.000 Ton Sampah Plastik ke Negara Maju
Ini dikarenakan banyak orangtua yang enggan mengirim anak-anak remaja ke sekolah dan lebih suka mereka bekerja. Maka dari itu, Akshar pun 'menggaji' anak-anak tersebut dengan membelikan makanan, kertas, hingga baju.
Berkat sekolah berbiaya sampah plastik ini, komunitas sekitar pun kini sudah lebih sadar akan bahaya plastik bagi lingkungan.
Tak hanya itu, mereka pun kini bisa mendaur ulang plastik yang ada untuk membangun pot tanaman hingga toilet sehingga tak lagi mencemari Bumi.