Suara.com - Pemerintah China akan memberlakukan pembatasan maksimal jumlah pengunjung tiap harinya ke Tembok Besar China (The Great Wall) sebanyak 65.000 pengunjung per 1 Juni mendatang. Pembatasan jumlah pengunjung harian tersebut akan diberlakukan seiring dengan sistem pemesanan tiket masuk ke Tembok Besar secara online.
Dengan sistem baru tersebut, calon wisatawan yang hendak berkunjung ke Tembok Besar atau Tembok Raksasa harus terlebih dulu melakukan reservasi atau pemesanan tiket masuk dengan memasukkan nomor induk ID bagi warga negara China atau nomor pasport bagi wisatawan asing.
Pemesanan tiket masuk harus dilakukan paling lambat 7 hari sebelum kunjungan. Setelah mendapatkan bukti pemesanan secara online, wisatawan harus mendapatkan tiket masuk di loket pintu masuk Tembok Raksasa dengan cara menunjukkan bukti pemesanan online dan ID atau pasport.
“Ini bukan pertama kalinya diberlakukan pembelian tiket secara online, dan sistem ini akan mengurangi memangkas waktu dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengunjung,” ujar Song Rui, Direktur Pusat Riset Pariwisata pada Akademi Ilmu-ilmu Sosial Cina seperti dikutip China Daily.
Baca Juga: Terungkapnya Rahasia Tembok Cina dalam Film "The Great Wall"
Pemberlakukan batas maksimal jumlah pengunjung harian ke Tembok Raksasa Cina dilakukan sebagai upaya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengunjung khususnya ke titik yang paling banyak diminati di Tembok Raksasa itu yaitu titik Badaling.
Banyak wisatawan yang mengeluhkan jumlah wisatawan yang kelewat banyak di titik Badaling, salah satu titik paling tinggi di Tembok Raksasa. Pada musim puncak liburan jumlah pengunjungnya bisa mencapai angka 80.000 orang dalam sehari.
Sepanjang tahun 2018, menurut otoritas pariwisata China, jumlah pengunjung Tembok Raksasa khususnya titik Badaling mencapai 9,9 juta wisatawan. Dari jumlah sebesar itu, terdapat gap yang terlalu besar antara jumlah pengunjung pada puncak liburan dengan hari-hari biasa.
Terkonsentrasinya jumlah pengunjung di titik Badaling pada hari-hari tertentu dikhawatirkan dapat memberi beban berlebih pada konstruksi tembok yang telah berumur ratusan tahun, bahkan ribuan tahun di beberapa ruasnya.
Tembok Raksasa China adalah tembok pertahanan yang dibangun selama ribuan tahun secara maraton oleh tiga dinasti kekaisaran China yaitu sejak Dinasti Qin pada periode 220-206 sebelum masehi. Bagian paling akhir dari konstruksi tembok dibangun pada era Dinasti Ming (1368-1644).
Tembok yang membentang sejauh sekitar 8.850 kilometer itu dikenal sebagai bangunan raksasa terbesar di dunia yang pernah dibuat oleh manusia.