Suara.com - Pasca ditutup sedari Januari 2019 guna memulihkan ekosistem di kawasan Rinjani dan mengantisipasi cuaca buruk kala itu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengumumkan akan segera membuka jalur pendakian untuk umum di Gunung Rinjani per Juni 2019.
Terdapat empat jalur pendakian yang akan dibuka, antara lain jalur Sembalun dan Timbanuh di Lombok Timur, jalur Senaru di Lombok Utara dan jalur Aik Berik di Lombok Tengah.
Jalur pendakian tersebut dibuka kembali, setelah tim gabungan BTNGR meyakini kondisi cuaca di pertengahan tahun 2019 relatif memungkinkan para pendaki kembali menapaki Gunung Rinjani.
Meski demikian, otoritas setempat masih membatasi area yang boleh disisiri para pendaki, seperti kawasan Pelawangan dan Danau Segara Anak sebab jalurnya disebut tidak cukup aman untuk dilintasi.
Baca Juga: Tewas di Gunung Everest, Pendaki AS Jadi Korban Ke-11 Dalam 10 Hari
Di sepanjang jalur pendakian, tim gabungan BTNGR juga akan memasang sejumlah rambu peringatan dan pemberitahuan yang berfungsi sebagai acuan bagi para pendaki.
Sejak triwulan akhir tahun 2018, otoritas BTNGR telah memperketat sejumlah kebijakan di Gunung Rinjani. Beberapa di antaranya seperti pemberlakuan sistem tiket online, check in dan check out, yang memungkinkan petugas setempat mendata pendaki yang telah naik dan turun.
Lalu sistem pengelolaan sampah pack in dan pack out yang memungkinkan petugas mengetahui barang yang dibawa naik dan turun oleh para pendaki.
Tak hanya itu, sejak November 2018, otoritas BTNGR juga telah membatasi jumlah wisatawan yang hendak melakukan pendakian di Gunung Rinjani.
Baca Juga: Selfie Jadi Penyebab Banyak Pendaki Meninggal di Gunung Everest