Suara.com - Kisah inspiratif datang dari pria asal Afrika Selatan. Pada 18 Mei 2019 lalu, Lukhanyo Mafu baru saja lulus dari universitas yang sama di mana ia penah bekerja sebagai tukang kebun selama tujuh tahun.
Melansir dari How Africa, dia bekerja sebagai tukang kebun di Universitas Fort Hare (UFH) untuk mendapat sedikit penghasilan setiap hari. Sekarang ia mendapat gelar sarjana Ilmu Sosial dari UFH di usianya yang ke-39.
Upah sebagai tukang kebun yang diterimanya hanya sekitar USD 5 per bulan. Beruntung, ia dibantu National Aid Financial Student Scheme untuk membiayai kuliahnya.
Awal mula mimpinya bisa terwujud adalah berkat bantuan salah seorang staf akademik UFH, Awonke Tshefu. Ia meminjamkan 200 Rand atau sekitar Rp 200 ribu untuk membayar biaya pendaftaran pada 2014.
Baca Juga: Ingin Beli Mobil untuk Ibu, Remaja Ini Pilih Tukang Kebun
Namun, aplikasi Lukhanyo ditolak saat itu. Meski begitu, ia tak menyerah, kembali mendaftar dan berhasil masuk di kampus yang sama dengan tempat kuliah Nelson Mandela dan Robert Mugabe, dua tokoh terhormat di Afrika Selatan.
Perjalanan hidup Lukhanyo Mafu sebenarnya cukup berliku. Saat usianya 24 tahun, ia divonis 15 tahun penjara atas kejahatan yang hingga kini tak pernah diakuinya.
Pada 2011, ia dibebaskan dan memilih kembali ke kampung halamannya di Alice. Ia pun mencari pekerjaan demi membantu keluarga yang ditinggalkannya bertahun-tahun. Hingga akhirnya pada 2012, Lukhanyo pun mendapat pekerjaan sebagai tukang kebun di Fort Hare.
Kini, Lukhanyo Mafu berharap gelar yang berhasil diraihnya itu bisa membuka jalan untuknya membelikan rumah yang layak bagi keluarga. "Yang aku inginkan hanyalah ibu dan saudara-saudaraku bangga padaku lewat pekerjaan layak yang bisa kudapatkan dan membangun rumah yang layak bagi mereka," ujarnya, seperti dikutip dari Now This.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Mekanik Tuna Netra Sukses Buka Bengkel Motor Sendiri