Suara.com - Dengan kemajuan teknologi yang ada, mudah saja bagi seseorang untuk menggunakan aplikasi edit foto dan membuat foto liburan palsu demi dipajang di media sosial.
Hal ini biasanya dilakukan oleh para influencer dan travel blogger yang ingin menarik atensi pengikut mereka. Ya, bukan cuma sekali atau dua kali, ada beberapa influencer yang sudah tersandung kasus foto liburan palsu.
Meski begitu, bukannya berkurang, fenomena mengunggah foto liburan palsu agaknya malah akan makin menjadi.
Dilansir dari Mirror, sebuah situs bernama Fake a Vacation rupanya mengaku bahwa mereka menyediakan jasa edit foto liburan palsu.
Baca Juga: Minta Edit Foto Berenang di Amazon, Warganet Malah Kerjai Cewek Cantik Ini
Cukup dengan membayar 38 hingga 70 poundsterling (Rp 694 hingga 1,2 juta) maka seseorang dapat mendapatkan foto liburan di depan spot terkenal berbagai negara.
"Kami akan mengurus segalanya dari menyediakan foto hingga mengedukasi Anda tentang destinasi wisata tersebut," ujar situs Fake a Vacation.
Meski kelihatannya berlebihan, diketahui jika 56 persen dari kaum milenial rupanya gemar memasang foto liburan palsu yang sudah diedit dengan berbagai aplikasi.
Menurut pakar sosial media Sara Tasker, hal ini dikarenakan ada orang-orang yang tidak bisa mendapat foto liburan dan tidak punya uang untuk bepergian.
Sebagai gantinya, mereka pun beralih pada aplikasi atau jasa edit foto liburan palsu agar tetap bisa terlihat sedang liburan.
Baca Juga: Skill Edit Foto Tingkat Dewa, Pria Ini Bisa Nongkrong Bareng Avengers
"Tekanan pada anak muda untuk mengunggah foto glamor di media sosial telah meningkatkan jumlah pengguna situs kami," kata Tom Eda dari Fake A Vacation.