Karena namanya Fotkop, yang diambil dari kata Foto dan Kopi, mangut dan hidangan Nusantara lainnya, seperti ayam rica, nasi goreng bumbu Bali, nasi goreng kecombrang hingga ayam asap sambal dabu, dipadukan dengan segelas es Fotkop yang menjadi favorit.
Kopi kekinian ini dibuat dari biji kopi house blend Argopuro dan Dampit. Minuman ini memiliki rasa kopi yang cukup kuat dan tak terlalu creamy. Kopi ini juga terasa lebih segar dan cocok untuk melepas dahaga.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi Warung Fotkop, tak sulit menemukannya meski letaknya di dalam gang bernama Jalan Nangka I No. 6. Warung Fotkop memiliki bangunan yang sangat khas.
Apalagi di dalamnya Anda bisa menemukan beragam benda seni yang unik. Seperti foto-foto hasil jepretan Anton yang terpampang besar, bersama poster serta lukisan.
Semua karya seni tersebut berpadu cukup unik dengan berbagai benda custom dan daur ulang dari benda-benda lama. Mulai dari display merchandise, display lemari buku bacaan, dan meja besar.
Baca Juga: Reuni di Restoran, Cut Tari Tampil Cantik Pakai Kaftan
Menurut Odi, Manajer Warung Fotkop, tempat ini awalnya dibuat Anton sebagai tempat berkumpul para pecinta fotografi, dari komunitas bentukan Anton, yakni Kelas Pagi dan Eternity.
Karena sebelumnya beliau memiliki Warung Pa'e yang menjual berbagai makanan khas Jawa akhirnya Warung Pa'e dan Fotkop digabungkan.
"Dengan semua ekosistem yang ada di sekelilingnya, yakni Third Eye sebagai production house, Eternity sebagai family fotografi dan Kelas Pagi Jakarta, sebuah komunitas yang berbasis edukasi. Jadi bisa dibilang Fotkop ini rumah bagi kita semua," ungkapnya.
Tak heran, Warung Fotkop kerap dijadikan tempat berkumpulnya berbagai komunitas. Pengunjungnya tak hanya sebatas kaum muda, tapi juga para pekerja hingga keluarga.
Warung ini buka mulai pukul 07.00-22.00 malam untuk Senin-Jumat dan pukul 15.00-22.00 pada Sabtu dan Minggu dengan kisaran harga yang cukup terjangkau, yakni Rp 15 ribu - 33 ribu.
Baca Juga: Duh, Minum di Restoran Cepat Saji, Lidah dan Bibir Bocah Ini Melepuh