Suara.com - Di bawah hiruk pikuk kota Tokyo nan pepat, terowongan sepanjang 6,3 kilometer dengan lima tangki silinder dan puluhan pilar berbobot 500 ton menjulang.
Otoritas setempat menyebutnya Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC), sistem rahasia penangkal banjir di ibu kota Jepang yang tak pernah terlelap.
Mereka menyebutnya katedral air, betapapun tak digunakan untuk beribadah. Sistem inilah yang digadang dapat mengatasi air bah yang sewaktu-waktu menyergap Tokyo.
Tak heran, mengingat salah satu kawasan terpadat di muka bumi ini dilintasi 15 sungai dan 5 di antaranya berada di jantung kota.
Baca Juga: Jepang Rilis Aplikasi Anti Pelecehan di Kereta, Begini Cara Kerjanya
Jepang, terlebih Tokyo dikenal kerap menghadapi ancaman air bah selama bertahun-tahun.
Setiap tahunnya, Tokyo kerap dirundung curah hujan 1530 milimeter.
Untuk mengatasi kondisi geografis ini, pemerintah Jepang selama 13 tahun, membangun sistem katedral MAOUDC bersama puluhan bendungan, gorong-gorong, waduk dan tanggul.
Sistem ini akan menyedot saluran air berlebih dari sungai-sungai kecil dan menengah di Tokyo lantas memindahkannya ke Sungai Edo yang dapat menampung volume air berukuran besar, air nan berlebih akan diarahkan ke katedral air.
Dengan 78 pompa, lima tangki silinder setinggi 70 meter dan 59 pilar beton, katedral ini dapat menampung air dengan volume sebesar pesawat luar angkasa hingga patung liberty.
Baca Juga: Tiada Duanya, Serunya Menumpangi 4 Kereta Terunik di Jepang
Sistem pertahanan ini bahkan disebut sebagai sistem penangkal banjir terbesar di dunia.