Jepang Rilis Aplikasi Anti Pelecehan di Kereta, Begini Cara Kerjanya

Kamis, 23 Mei 2019 | 17:05 WIB
Jepang Rilis Aplikasi Anti Pelecehan di Kereta, Begini Cara Kerjanya
Ilustrasi perempuan di kereta (Pixabay/rawpixel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan cuma di Indonesia, kasus pelecehan seksual di angkutan umum rupanya juga marak terjadi di negara lain.

Salah satu negara yang menghadapi banyak kasus pelecehan seksual di kereta adalah Jepang.

Terlepas dari sedikitnya jumlah kejahatan dan kekerasan, kasus pelecehan terhadap perempuan di kereta rupanya nyaris setiap hari terjadi, seperti dikutip dari laman ABC.

Untuk mengatasi hal tersebut, kepolisian Jepang pun baru-baru ini mengembangkan aplikasi yang dinamai "Digi Police".

Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual di Kereta Temui Pihak PT KAI, Ini Hasilnya

Aplikasi ini sendiri ternyata sudah ada sejak 3 tahun lalu. Namun, dengan fungsi baru yang ditambahkan pihak kepolisian, aplikasi ini menjadi makin populer dan banyak diunduh perempuan Jepang.

Beragam aplikasi di iPhone. [Shutterstock]
Ilustrasi aplikasi. [Shutterstock]

Menggunakan aplikasi ini, perempuan Jepang tak lagi perlu merasa takut atau tertekan saat mengalami pelecehan seksual di kereta atau tempat umum lainnya.

Saat pelecehan terjadi, korban cukup menekan ikon "repel groper". Ikon ini dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa ada seseorang yang tengah melakukan pelecehan.

Begitu ditekan, sebuah pesan yang berbunyi "Ada orang melakukan pelecehan di sini. Tolong bantu" akan segera keluar.

Jika ditekan lagi, pesan berikutnya yang berupa suara akan muncul dan berkata, "Tolong berhenti!" secara berkali-kali.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual di MRT Akan Diseret ke Ranah Hukum

Aplikasi ini juga dilengkapi alarm, serta peta tempat-tempat yang rawan pelecehan seksual dan kantor polisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI