Berdasarkan penelitian American Standard and Testing Material (ASTM) Internasional, organisasi non-profit yang mengembangkan teknik standardisasi material dan jasa yang berbasis di Amerika Serikat, temperatur dan tekanan dalam kabin pesawat sangat memengaruhi daya tahan penumpang pesawat.
Ketika di udara, penumpang pesawat sangat rentan mengalami hypoxia, kondisi medis saat jaringan tubuh kekurangan suplai oksigen.
Kondisi ini kerap dialami setiap orang yang berada pada ketinggian tertentu, tak terkecuali para penumpang pesawat.
Usut punya usut, tekanan udara yang tinggi dan temperatur yang hangat dapat membuat hypoxia kian parah.
Baca Juga: Info Mudik 2019, Segini Harga Tiket Pesawat Jakarta - Gorontalo
Sebab itu, otoritas penerbangan bersepakat menciptakan temperatur dalam kabin pesawat jauh lebih rendah ketimbang suhu ruangan.