Suara.com - Setelah melarang turis untuk makan sambil jalan saat berkunjung ke Nishiki Market, Jepang kembali mengeluarkan larangan bagi turis.
Kali ini, larangan itu ditujukan bagi turis yang mengunjungi destinasi bernama Tottori Sand Dunes atau bukit pasir Tottori.
Terletak di tepi pantai, bukit pasir Tottori merupakan bukit pasir terbesar sekaligus satu-satunya yang ada di Jepang. Bukit pasir ini terkenal karena punya luas 2,4 kilometer x 16 kilometer.
Selain itu, bukit pasit ini juga merupakan bukit pasir tertua di Jepang. Diketahui, umurnya sudah lebih dari 100.000 tahun.
Baca Juga: Unik, Jepang Ciptakan Interior Kereta Api Berbentuk Rumah Tradisional Kyoto
Namun, terlepas dari peringatan yang sudah lama ada, banyak turis yang masih kerap menulis pesan di atas pasir dan membuat warga Jepang kesal.
Dikutip dari Insider, aksi turis menulis di pasir ini rupanya dianggap merusak keindahan bukit pasir Tottori.
Total, terdapat 228 insiden yang terjadi pada tahun 2018 silam.
Salah satu insiden tersebut adalah turis yang menuliskan nama "Sebastian" dan menggambar wajah berukuran besar.
Selain itu, ada pula pasangan turis yang menulis "Happy Birthday Natalie" dalam ukuran besar. Pada akhirnya, pasangan turis ini pun diminta 'membersihkan' tulisan mereka sendiri.
Baca Juga: Jepang Uji Kereta Peluru Baru Diklaim Saingi Kecepatan Pesawat
Perlu diketahui, pihak berwenang Jepang sebenarnya sudah melarang penulisan pesan di bukit pasir Tottori selama 10 tahun terakhir.
Sayangnya, para turis sering tidak paham dengan aturan yang ada sementara pekerja di sana hanya bisa bicara bahasa Jepang.
Pengelola bukit pasir Tottori pun kini sudah menambahkan aturan dalam bahasa Inggris, China, dan Korea.
Dengan begitu, diharapkan turis yang mengunjungi bukit pasir ini bisa menahan diri mereka dari membuat tulisan di atas pasir.