Alasan Orang Suka Bergosip, Ini Penjelasan Ahli

Rabu, 22 Mei 2019 | 12:50 WIB
Alasan Orang Suka Bergosip, Ini Penjelasan Ahli
Nyinyir tanda gangguan jiwa? (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua orang suka bergosip. Itu adalah fakta yang susah ditampik sebab kita semua pasti sering membicarakan orang lain, baik dalam konteks negatif maupun positif.

Bahkan melansir dari In Style, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa orang bisa menghabiskan sekitar 52 menit per hari untuk bergosip.

Lalu, mengapa kita menggunakan hampir satu jam waktu berharga untuk mengobrol tentang kehidupan orang lain? Semenarik itulah gosip?

Mark Leary, PhD seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Duke yang berspesialisasi dalam psikologi sosial dan pribadi, menjelaskan bahwa bergosip adalah naluri manusia yang mendasar karena kehidupan kita berakar dalam kelompok.

Baca Juga: Aishwarya Rai Digosipkan Lagi Jengkel sama Mertua, Kenapa tuh?

"Mengingat hal itu, mereka perlu memiliki informasi sebanyak mungkin tentang orang-orang di sekitar mereka untuk mengetahui seperti apa orang lain, siapa yang bisa dan tidak bisa dipercaya, siapa yang berteman dengan siapa dan lainnya," kata Mark Leary.

Bergosip. (Shutterstock)

Mark menambahkan, gosip tidak hanya mengajari kita tentang orang yang menjadi subjek pembicaraan, tetapi juga tentang orang yang berbicara.

"Saya bisa belajar hal-hal tentang sikap, kepercayaan, dan cara berurusan dengan orang-orang dengan melihat siapa dan apa yang kamu gosipkan. Bahkan jika saya tidak bergabung, hanya dengan mendengar gosip orang memberi tahu saya hal-hal tentang apa yang mereka anggap penting, apakah mereka dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia, dan sebagainya," ungkap Mark.

Ilustrasi tiga orang perempuan sedang berbincang. [Shutterstock]
Ilustrasi tiga orang perempuan sedang berbincang. [Shutterstock]

Selain itu, gosip rupanya juga dapat memperkuat ikatan sosial. Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science menemukan bahwa dapat gosip meningkatkan kerja sama kelompok dan membuat anggota menjadi lebih rendah hati.

Tentu saja, kita tidak bisa melupakan bahwa bergosip terkadang membawa efek jelek. Intinya, gosip dapat memisahkan maupun menyatukan orang dengan mudah.

Baca Juga: Cegah Hoax, Kota di Filipina Ini Beri Denda Bagi Warga yang Bergosip

"Pada dasarnya, berbagi informasi tentang orang lain adalah penting," kata Mark Leary.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI