Suara.com - Bukan rahasia lagi jika melakoni profesi pramugari itu jauh dari kata mudah. Mulai dari pelatihan hingga berbagai macam standar, seorang pramugari senantiasa dituntut untuk tampil sempurna.
Salah satu standar yang selama ini kita anggap melekat dengan pramugari adalah standar kecantikan. Ya, tak bisa dipungkiri, pramugari identik dengan sosok perempuan yang cantik, jago make-up, memiliki tatanan rambut sempurna, dan berbadan langsing.
Meski begitu, seorang pramugari bernama Rima Theisen berhasil membuktikan jika standar kecantikan pramugari tak berlaku untuknya.
Dirangkum dari laman Metro, pramugari yang sudah 15 tahun bekerja di maskapai Virgin Atlantic ini punya kondisi langka yang mengakibatkannya kehilangan rambut.
Baca Juga: Menolak Mematikan Rokok di Pesawat, Penumpang Patahkan Kaki Pramugari
Dinamai syndrome alopecia universalis, penyakit langka ini mengakibatkan Rima Theisen kehilangan seluruh rambut di kepala, tangan, bahkan rambut di wajah seperti alis dan bulu mata.
Awalnya, Rima mulai mengalami kondisi ini setelah dia melahirkan anaknya tahun lalu.
Rima sendiri saat itu tak curiga, mengira jika dia hanya mengalami depresi postpartum. Namun, setelah beberapa saat, kerontokan rambutnya tak kunjung berhenti.
Dia pun sempat menjalani beberapa pemeriksaan, sampai akhirnya seorang dermatologis memvonis Rima Theisen dengan penyakit alopecia. Saat itu, Rima sudah memutuskan untuk mencukur semua rambutnya tanpa kecuali.
Hal ini dia lakukan karena Rima tak mau merasa depresi melihat rambut rontok yang tak kunjung berhenti.
Baca Juga: Minta Tolong Pramugari Rayu Istri Orang, Penumpang Ini Kena Batunya
Kehilangan rambut juga tak membuat Rima malu untuk kembali bekerja. Ketika cuti melahirkannya usai, Rima kembali bergabung dengan Virgin Atlantic dengan percaya diri.