Suara.com - Pernahkah kamu membayangkan atau mencoba hidup barang sehari tanpa memakai ponsel dan internet?
Di era serba teknologi ini, ponsel tak cuma berfungsi sebagai alat komunikasi saja. Ada berbagai macam hal lain yang bisa dilakukan lewat ponsel, mulai dari bekerja hingga membaca berita dan mencari informasi.
Meski begitu, sebuah sekolah asrama khusus putri di Inggris tampaknya menganggap bahwa siswi mereka sudah kecanduan internet dan ponsel.
Dilansir dari Dailymail, sekolah bernama Roedean itu rupanya memutuskan untuk mengadakan wisata sekolah selama seminggu penuh tanpa membawa ponsel pintar.
Baca Juga: Cerita Pengalaman Ibu Lepaskan Anak dari Kecanduan Gadget Lewat Tari Zumba
Tak hanya itu, sekolah asrama ini juga menjamin jika tempat liburan mereka nanti tidak akan menyediakan wi-fi.
Aksi wisata sekolah tanpa ponsel ini sendiri diputuskan oleh kepala sekolah mereka setelah menyadari jika banyak muridnya yang terlalu bergantung pada media sosial.
Dikatakan, sang kepala sekolah pernah bertanya pada muridnya apakah dia tahu di kota mana temannya tinggal. Yang mengejutkan, siswi tersebut menjawab tidak tahu meski mereka sudah berteman lebih dari setahun.
"Remaja dapat terlihat saling terkoneksi tapi pada saat bersamaan mereka terisolasi," ujar kepala sekolah Oliver Blond.
Tak hanya sang kepala sekolah, para guru pun menyadari jika pertemanan siswi-siswi mereka terjalin secara online.
Baca Juga: Anaknya Kecanduan Bermain Game, Ibu Ini Kaget Tagihannya Jebol Belasan Juta
"Kami menemukan mereka saling mengirim pesan WhatsApp walaupun berada di kelas yang sama. Mereka merasa lebih nyaman mengontak satu sama lain lewat WhatsApp daripada berbicara langsung."
Selain itu, para guru pun khawatir karena banyak teman dari murid-murid mereka adalah orang yang tak dikenal di dunia nyata.
Hal ini dibenarkan oleh salah seorang murid mereka, yang berkata, "Aku tidak bisa bertanya pada temanku tentang keluarga mereka. Persahabatan kami terbatas secara online. Itu akan terasa aneh. Ada sesuatu dalam media sosial yang membuatku susah menghampiri mereka (secara langsung). Ini seperti kita bersembunyi di balik layar."
Rencananya, wisata sekolah ini akan diadakan di sebuah rumah pinggir kota. Di sana, mereka akan diajari untuk melakukan kegiatan tim, bertukar kontak mata, membaca ekspresi wajah, dan bermain bersama.
Bagaimana menurutmu? Berani untuk mencoba wisata tanpa ponsel seperti murid-murid sekolah asrama ini?