Suara.com - Proses penuaan tidak saja terjadi di area wajah, namun juga area genital, khususnya vagina. Ada beberapa tanda penuaan yang terjadi pada vagina. Dokter spesialis kulit NMW Clinic, Anggraeni Noviandini, mengatakan bahwa tanda-tanda penuaan vagina bisa dilihat di area bagian luar maupun dalam.
Pada area bagian luar, lipatan-lipatan pada vagina akan semakin jelas, kulit semakin tipis, elastisitasnya berkurang, peredaran darah di sekitar area vagina semakin tidak lancar, dan vagina juga akan semakin sering merasa gatal dan bertambah sensitif.
Sementara proses penuaan vagina yang terjadi di bagian dalam contohnya, bentuk rahim akan semakin mengecil dan bertambah padat. Selain itu, kelenjar kelembapan akan berkurang, yang diikuti ukuran bagian serviks mengecil, serta ovarium yang tidak lagi memproduksi indung telur atau yang biasa disebut menopouse.
Hal ini, kata dr. Anggraeni, bisa menyebabkan berbagai hal, salah satunya adalah inkontinensia urine, yang merupakan suatu kondisi ketika seseorang sulit menahan buang air kecil sehingga sering mengompol. Inkontinensia urine biasa dialami oleh lansia, dan lebih sering terjadi oleh perempuan dibandingkan lelaki.
Baca Juga: Atasi Penuaan, Ilmuwan Kembangkan Obat untuk Lawan Sel Zombie
Untuk mengatasi hal tersebut, kata dr. Anggraeni, NMW Clinic memiliki sebuah perawatan yang dinamakan ThermiVa, perawatan genital menggunakan teknologi Radio Frequenchy tanpa downtime.
"Fungsi ThermiVa sendiri adalah untuk peremajaan di daerah genital tanpa menimbukkan efek fisik seperti bengkak dan kemerahan. Nanti ThermiVa dapat memperbaiki pintu uretal agar proses buang air kecil bisa diperbaiki," ujarnya.
Pada pencapaian tertentu, lanjut dr. Anggraeni, seseorang memang kerap tidak bisa menahan untuk buang air kecil, karena fungsi reflek dari pintu uretal sudah mulai berkurang. Nah, perawatan ini dilakukan agar otot-otot di sekitar vagina dapat berkontraksi lebih baik.
Saat melakukan ThermiVa, jelas dia, vagina akan dibersihkan terlebih dahulu. Selanjutnya akan mulai dilakukan pemanasan dengan memasukkan plug berbentuk batang yang terbuat dari silikon ke dalam vagina.
Alat ini akan menghantarkan panas dengan menyesuaikan suhu yang di dalam vagina, mulai dari 42 derajat celcius, dan akan ditempelkan ke dinding vagina.
Baca Juga: Duh, Selfie Ternyata Bisa Memicu Penuaan Dini
"Proses pengerjaannya, 20 menit di bagian dalam, 20 menit di bagian luar. Nantinya akan merangsang kolagen dan meregenerasi sel di dalam dinding vagina. Serta, otot-otot di sekitar vagina diperbaiki. Hasilnya akan langsung terasa, vagina terlihat cerah atau berwarna pink lagi, dari yang tadinya kering akan terasa lebih lembap," jelasnya.
Manfaat ThermiVa bisa dirasakan setelah pasien melakukan tiga kali perawatan selang tiga minggu atau setiap bulan. Total perawatan ini memakan waktu hingga 45-60 menit.
Selain membantu mengatasi inkontinensia urine, kata dr. Anggraeni, perawatan ini bersifat meremajakan, sehingga sangat baik untuk kehidupan seksual. Otot-otot vagina akan lebih kencang, warnanya akan lebih cerah, dan proses sekresi akan membaik sehingga vagina akan terasa lembap kembali.
Meski tergolong mudah untuk dilakukan, dr. Anggraeni mengungkap ada beberapa persyaratan yang harus terlebih dahulu harus dipenuhi oleh pasien. Hal ini untuk menjamin keamanan dan agar terhindar dari komplikasi yang terjadi.
"Syaratnya adalah hanya untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual. Pretreatment pasien tidak boleh sedang hamil, pasien tidak sedang infeksi aktif, seperti gatal, keputihan dan perih, itu harus diobati dulu, harus sudah melakukan papsmear dan pelvis dalam satu tahun," tutup dia.