Suara.com - Kraca, Camilan Khas Ramadan di Banyumas yang Juga Berkhasiat untuk Sariawan
Setiap daerah memiliki camilan khas yang difavoritkan untuk menu berbuka puasa, termasuk Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Selain mendoan yang sudah kondang bagi pecinta kuliner Tanah Air, kabupaten yang lekat dengan bahasa Ngapak ini juga memiliki camilan menarik berupa olahan keong atau akrab dikenal masyarakat setempat, kraca.
Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, dalam Ramadan kali ini, banyak masyarakat yang bertindak sebagai produsen rumahan camilan itu. Sebanding dengan produsen, para penjualnya juga cukup banyak, dari kelas warung sampai pedagang kaki lima (PKL) dadakan yang mangkal di tepi jalan.
Baca Juga: Resep Srikaya Enak, Cocok untuk Disantap Pakai Roti Saat Lebaran
Nah, satu dari sekian banyak produsen rumahan itu adalah Chamlani (60). Ia menjadikan rumahnya di Jalan Kauman Lama, Purwokerto sebagai tempat usahanya.
Chamlani menceritakan, olahan kuah kraca memadukan bumbu rempah seperti ketumbar, jahe, kunyit dan bawang, sehingga menghasilkan kuah yang gurih. Tambahan cabai pada bumbu untuk menambah sensasi rasa pedas dan aroma yang khas.
Caranya menyantap menu kraca juga khas. Lazim bagi masyarakat setempat, untuk menyantap daging kraca yang masih terbungkus pada cangkang, dengan cara disedot.
Usai direbus selama berjam-jam dan masak, daging kraca sudah lunak, sehingga mudah lepas. Dipadu dengan olahan bumbu yang melekat pada daging dan kuah, semakin menambah rasa dan sensasi dalam menyantapnya.
Bagi yang kesulitan karena belum terbiasa. Dapat mengambil daging kraca menggunakan tusuk gigi, atau alat serupa. Sekalipun sensasinya berbeda, namun rasanya tetap sama.
Baca Juga: Bubur Samin, Makanan Khas Banjar yang Ramai Dicari di Kota Solo
"Ini makanan jadi ciri khas di Banyumas saat bulan puasa sejak lama,” Camlani, yang sudah menjalani usaha sejak 24 tahun silam.
Menu kraca menjadi semakin favorit, karena diyakini dapat menyembuhkan sejumlah penyakit. Apalagi, daging kraca yang disantap, teruji memiliki kandungan protein yang tinggi.
“Kraca ini memiliki kandungan protein tinggi, sehingga cocok sekali untuk ibu hamil guna menunjang tumbuhkembang janin. Kraca juga bisa untuk mengobati penyakit kuning,” kata dia.
Banyaknya minat pembeli, membuat para produsen terus memperbanyak produksi olahannya. Olaham kraca milik Chamlani, misalnya. Dalam sehari, ia sampai memproduksi satu kuintal kraca.
Untuk penjualannya, satu paket kecil seharga Rp 15.000. Sedangkan paket yang besar menembus Rp 40.000. “Kraca yang diolah mencapai satu kuintal per hari,” kata dia.
Ditanya kebutuhan kraca mentah, Chamlani tidak bingung. Selain dari lokal, banyak juga yang memasok dari daerah Pantura dan sekitarnya.
"Setiap hari ada orang yang memasok keong ke sini," ujar Lani menunjukkan proses memasak camilan khas Ramadan di Banyumas yang juga berkhasiat untuk sariawan ini.
Kontributor : Teguh Lumbiria