Bubur Samin, Makanan Khas Banjar yang Ramai Dicari di Kota Solo

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 18 Mei 2019 | 03:05 WIB
Bubur Samin, Makanan Khas Banjar yang Ramai Dicari di Kota Solo
Bubur Samin, sajian khas di Masjid Darussalam kota Solo. (Suara.com/Ari Purnomo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bubur Samin, Makanan Khas Banjar yang Ramai Dicari di Kota Solo

Setiap masjid memiliki tradisi menyediakan makanan untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. Ada yang menyajikan makanan khas, ada pula yang menyajikan menu sehari-hari.

Salah satu masjid yang menghadirkan sajian khas ramadan adalah Masjid Darussalam. Masjid ini berlokasi di jalan Gatot Subroto, no 161, Jayengan, Solo, Jawa Tengah.

Setiap Ramadan, masjid yang sudah berdiri sejak tahun 1965 menghadirkan menu khas, yakni bubur samin dari Banjar. Bubur ini menjadi salah satu makanan yang paling dirindukan oleh warga Solo dan sekitarnya.

Baca Juga: Dari Bakso Gulung Hingga Nasi Bu Macan, Lezatnya 4 Kuliner Khas Bondowoso

Warga bisa mendapatkan bubur ini secara gratis. Rasa gurih dan aroma rempah menjadi bagian yang tidak bisa didapatkan dari hidangan lain. Maka tidak heran jika setiap hari, ratusan warga rela mengantre untuk mendapatkan bubur ini.

Bubur Samin, sajian khas di Masjid Darussalam kota Solo. (Suara.com/Ari Purnomo)
Bubur Samin, sajian khas di Masjid Darussalam kota Solo. (Suara.com/Ari Purnomo)

Ketua Takmir Masjid Darussalam, H. Rosyidi Muhdlor saat ditemui Suara.com, Jumat (17/5/2019) menjelaskan, Awalnya, bubur tersebut hanya diperuntukkan bagi para jamaah masjid Darussalam saja. Tetapi, ternyata masyarakat juga menyukai bubur tersebut.

"Tradisi pembagian bubur samin ini sudah dilakukan sejak tahun 1965, tapi hanya untuk jamaah masjid saja. Baru pada tahun 1980-an, bubur samin dibagikan kepada warga. Dan hal itu berlangsung setiap tahunnya sampai sekarang," terang Rosyidi.

Awal munculnya bubur samin menurut Rosyidi karena di kawasan masjid Darussalam dulunya banyak perantau dari Banjar. Mereka tinggal di sebuah perkampungan di kawasan Jayengan, Serengan, Solo. Untuk mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman, mereka akhirnya menghadirkan makanan khas Banjar.

Sebelum adanya bubur samin, Rosyidi menceritakan, ada beberapa menu khas yang diusulkan. Diantaranya nasi abang, kuning, soto banjar dan juga bubur samin banjar. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya dipilihlah menu bubur samin.

Baca Juga: Tak Sembarangan, Ini 4 Tips Menyantap Balut Kuliner Ekstrem Khas Filipina

Pilihan menu bubur tersebut ternyata sangat tepat. Masyarakat begitu menyukai bubur khas Banjar tersebut. Tidak hanya warga Solo, bahkan warga luar Solo rela datang hanya untuk bisa mencicipi sensasi bubur samin yang legendaris. Seperti dari Rembang, Semarang, Jogja, Klaten, dan juga berbagai daerah lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI