Luncurkan Turban, Gucci Dituduh Lakukan Pelecehan Agama

Jum'at, 17 Mei 2019 | 15:05 WIB
Luncurkan Turban, Gucci Dituduh Lakukan Pelecehan Agama
Ilustrasi turban. (Pexels/@mentatdgt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini, rumah mode papan atas, Gucci dituduh melakukan pelecehan agama karena meluncurkan produk fesyen berupa turban. Penutup kepala itu memang identik dengan Sikhism, agama dengan jumlah populasi terbesar kelima di dunia.

Dilansir dari Insider, Gucci langsung mendapat kritik ketika meluncurkan turban seharga Rp 11,5 juta ini. Komunitas Sikh menuding Gucci telah meremehkan keyakinan mereka.

Sementara itu, Nordstrom sebagai retailer yang memasarkan turban tersebut sudah menyatakan permintaan maaf dan pihaknya juga berjanji tidak akan menjual turban tersebut.

Sebelum dihentikan penjualannya, Nordstrom memang menjual turban ini di situsnya.

Baca Juga: Desain Eksotisme Ala Turban Menjulang Tinggi Tutup Panggung Muffest 2019

''Turban cantik yang akan membuat orang berpaling selagi membuatmu nyaman sekaligus sebagai gaya khas,'' tulisnya dalam deskripsi produk.

Turban Gucci. (Twitter/@SinghLions)
Turban Gucci. (Twitter/@SinghLions)

Gucci sudah menuai kritikan sejak pertama kali meluncurkan turban tersebut di Milan Fashion Week 2019 kemarin.

Al Jazeera mengabarkan jika sebagian orang protes di media sosial terkait hal ini. Warganet mempertanyakan alasan brand asal Italia itu memilih model kulit putih untuk membawakan turban di atas catwalk.

Sebagian dari mereka bahkan menarik kesimpulan jika Gucci menggunakan simbol keagamaan kaum Sikh untuk mencari untung.

''Turban Sikh bukan sekadar aksesori fashion, tapi juga simbol kepercayaan yang suci dari sebuah agama. Kami berharap ada yang bisa lebih banyak dilakukan untuk mengenali kontes kritis ini," tulis Koalisi Sikh di Twitter.

Baca Juga: Di Luar Negeri, Tren Turban Sebagai Aksesori Pernikahan Kian Diminati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI