"Misal dibayar Rp 100 ribu dari situ kita bisa beli lauk," lanjut Atta Halilintar.
"Waktu itu kita makan bersembilan, plus orang tua jadi 11, telurnya cuma dua, yang lainnya nasi, makannya satu dulang satu piring," imbuh Atta Halilintar.
Atta Halilintar pun melanjutkan kisahnya hingga sesukses sekarang.