Suara.com - Jika palung laut terdalam di muka bumi berisikan tumpukan sampah, jelas ada yang salah dengan cara penghuni daratan mengelola kesehariannya.
Demikian penemuan yang diperoleh tim ekspedisi Five Deeps yang menyisir perjalanan laut menuju Palung Mariana, palung terdalam di dunia.
Menilik laporan CNN.com, ekspedisi yang menjelajahi dasar Challenger Deep (titik terdalam samudera yang pernah diketahui) sedalam 10.927 meter di Palung Mariana ini bertujuan melakukan pemetaan sonar secara terperinci di lima tempat terdalam di samudera dunia.
Melalui pemetaan sonar tersebut, penyisiran laut ini berusaha mendokumentasikan segala sesuatu yang berada di Challenger Deep yang bercokol di dasar Samudera Pasifik.
Baca Juga: Lagi, Bukti Laut Tercemar, Kotoran Penyu Ini Penuh Plastik
Ekspedisi ini dimulai pada tanggal 1 Mei 2019 dan membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk dapat menyentuh dasar palung.
Victor Vescovo, anggota tim ekspedisi Five Deeps, dikirim seorang diri menggunakan kapal selam khusus, The Limiting Factor.
Ia berharap dapat menemukan spesies baru selama perjalanannya menyisir laut terdalam.
''Saya mencari hewan laut, formasi geologi dan bebatuan unik di bawah sana,'' ujar Vescovo seperti dikutip Suara.com dari CNN.com.
Harapan Vescovo tak sepenuhnya bertepuk sebelah tangan, ia berhasil menemukan empat spesies baru di titik terdalam samudera tersebut. Namun nahas ia juga menyimak keadaan yang tak kalah mengerikan.
Baca Juga: Misterius, Ilmuwan Temukan Fosil Empat Monster Laut Seukuran Mobil
Di dasar palung, Vescovo menemukan kantong plastik, bungkusan permen dan aneka sampah plastik lainnya.
Temuan mengerikan yang diperoleh Vescovo tersebut selanjutnya akan diolah para peneliti guna menemukan seberapa banyak presentase plastik yang ditemukan dalam tubuh mahluk hidup di dasar laut.
Lantas, jika di dasar laut dipenuhi sampah plastik, sudah sepatutnya kita curiga dan mawas dengan pola konsumsi plastik kita selama ini bukan?